Selasa, 12 Maret 2013

Ruhut “ Yudhoyono” Sitompul, Pantas Pimpin Demokrat




Ruhut “ Yudhoyono” Sitompul,  Pantas Pimpin Demokrat

Oleh : M Alinapiah Simbolon


Sulit memprediksi siapa yang bakal memimpin Partai Demokrat, hasil Kongres Luar Biasa (KLB) yang rencananya digelar di Bali. Jangankan untuk memprediksi siapa yang menjadi Ketua Umum, soalnya siapa yang mencalonkan diri sebagai kandidat saja belum terendus, kendati sudah banyak nama yang terwacana sebagai kandidat, Sementara Susilo Bambang Yudhoyono sendiri, juga terkesan tak mau terjebak masuk ke ranah pembahasan figur calon. 

Ditengah keinginan internal partai agar calon Ketua Umum berasal dari kader partai, terwacana pula nama-nama dari lingkungan keluarga SBY, diantara  Ibu Ani Yudhoyono dan Pramono Edi (Adik Ibu Ani) yang sekarang menjabat Kepala Staf Angkatan Darat. Sosok Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas),  juga masih terwacana, meskipun SBY pernah menegaskan kalau  putra bungsunya itu tidak akan mencalonkan diri. 

Munculnya pernyataan dari sejumlah kader yang mewacanakan calon dari figur lingkaran keluarga SBY, membuktikan bahwa masih banyak elit Partai Demokrat yang memang tak mau Partai Demokrat keluar dari koridor kekuasaan SBY, sembari elit partai yang berkarakter penjilat tersebut, ingin mencari muka serta memposisikan diri  sebagai pendukung tulen SBY. Tak hanya itu, ada juga keinginan dari kalangan pendukung SBY agar tak terulang lagi kisah lalu dimana calon Ketua Umum yang secara implisit direstui SBY tak berhasil terpilih di Kongres II Partai Demokrat 2010. 

Ada kemungkinan SBY takkan merestui ketika figur lingkungan keluarganya, dicalonkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Meskipun SBY masih sangat menginginkan kuku kekuasaannya masih tercengkram di Partai Demokrat. SBY tak bodoh mendukung calon dari lingkungan keluarganya, sebab SBY sadar, dalam kondisi Partai Demokrat yang tengah sekarat, tak mungkin mau mengambil resiko mendukung keluarganya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat pada KLB mendatang. Lain cerita kalau SBY memang menginginkan seperti itu dan ingin Partai Demokrat laksana dinasti dengan kekuasan bergaya monarkhi.

Jika SBY masih ingin kuku kekuasaannya tetap tercengkeram di Partai Demokrat, maka yang paling tepat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat adalah figur yang merupakan pendukung setia SBY. Lalu pertanyaannya, siapa figur setia SBY yang tepat memimpin Partai Demokrat? 

Banyak figur, dan figur tersebut memang harus dikondisikan untuk menang dalam KLB. Kalau menilai siapa figur yang paling setia terhadap SBY, tak ada duanya adalah Ruhut Sitompul. Politisi Partai Demokrat ini, satu-satunya yang berani membela SBY dalam situasi dan kondisi apapun. Dalam berbagi pertemuan, diskusi ataupun debat yang terekspos publik, Ruhut tak malu dan sungkan bersitegang urat leher melakukan pembelaan ketika ada fihak yang mendiskreditkan SBY. Ketika Anas masih menjabat Ketua Umum Partai Demokrat, semua kader Partai Demokrat, termasuk yang dekat dengan SBY pasang muka dua, dan tak ada yang berani berseberangan dengan Anas ketika sorotan negatif terhadap Partai Demokrat  datang bertubi-tubi akibat keterlibatan Anas di Proyek Hambalang. Terbukti satu-satunya orang yang berani berseberangan dengan Anas dan mendesak Anas mengundurkan diri sebagai Ketua Umum adalah orang yang bernama Ruhut Sitompul.

Soal dukungan dan pembelaan terhadap SBY, memang Ruhut tak ada duanya. Terbukti ketika dia dicampakkan dari kepengurusan DPP Partai Demokrat, Ruhut tak bergeming dan tetap memposisikan diri sebagai pendukung setia SBY. Bahkan dinyatakannya kiblatnya di Partai Demokrat adalah sosok SBY. 

Kalau menilai secara jujur, harus diakui, tak satupun orang-orang di Partai Demokrat yang berani pasang badan seperti Ruhut  dalam membela SBY. Ruhut tak peduli dengan banyaknya hujatan yang diarahkan kepadanya, hanya untuk membela SBY. Tak diragukan kalau Ruhut itu adalah sosok yang sangat SBY isme

Membahas figur yang tepat untuk memimpin Partai Demokrat, dalam konteks membela kepentingan SBY dan mempertahankan kekuasaan SBY di Partai Demokrat, Ruhut merupakan figur yang paling tepat. Keberpihakan dan kesetian Ruhut terhadap SBY tak perlu perlu diragukan, malah keberpihakan dan kesetiaannya seakan melebihi keberpihakan dan kesetian keluarga atau saudara SBY. Melihat  perjuangan Ruhut dalam membela SBY, pantas Ruhut dianggap menjadi bagian keluarga SBY, dan kalau boleh sangat pantas pula jika diantara nama Ruhut ditempelkan nama “Yudhoyono", sehingga namanya menjadi Ruhut “Yudhoyono “ Sitompul. 

Kalau kader Partai Demokrat dan SBY jeli, tak salah kiranya Ruhut “Yudhoyono” Sitompul, masuk bursa calon Ketua Umum Partai Demokrat pada KLB mendatang. Dari segi kepantasan, Ruhut sangat pantas karena dia memang kader partai. Bahkan militansinya sebagai kader Partai Demokrat jauh lebih tinggi dibandingkan kader yang lain, membuatnya lebih pantas memimpin. SBY harus menyadari Ruhut adalah kader partai yang punya kelebihan dibandingkan kader lainnya. Keberaniannya harus diancungi jempol, dan loyalitasnya dan kepatuhannya terhadap SBY tak perlu diragukan. 

Selain itu Ruhut termasuk kader yang multi talenta (serba bisa) dan termasuk jago berakting. Hal itu dipengaruhi oleh multi background yang dimilikinya.  Dia mantan pengacara kondang yang ekxpert di bidang hukum, politikus handal karena sudah lama berkecimpung di dunia politik, dan terkenal sebagai seorang artis serta jago melawak..  Dapat dibayangkan, jika Ruhut “Yudhoyono” Sitompul yang memimpin Partai Demokrat, kemungkinan besar suasana dan ketegangan di Partai Demokrat akan mencair menjadi suasana segar dan penuh gelak tawa. Sebab Ruhut seorang politisi merangkap sebagai seorang pelawak. (***)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Running Teks ANTARA


Berita Terkini dari ANTARA