Jumat, 01 Maret 2013

SBY Galau…..




SBY Galau…..

Oleh : M Alinapiah Simbolon


Orang-orang dekat  Susilo Bambang Yudhoyono,  baik dari kalangan Partai Demokrat, maupun dari staf ahli dan juru bicaranya, tampaknya secara bergantian melakukan tangkisan dan pembelaan atas gelontoran serangan Anas terhadap Partai Demokrat dan terhadap SBY. Ada yang membantah, ada yang melakukan serangan balik, ada yang bernada menenangkan, dan tak sedikit pula yang menganggap serangan Anas tak ada apa-apanya, tak perlu dikhawatirkan dan siap dihadapi. 

Ketua DPP Partai Demokrat, Jafar Habsah, ,mengaku tak khawatir dengan manuver Anas. Ulil Abshar Abdaila yang juga Ketua DPP Partai Demokrat mengatakan SBY siap menghadapi halaman-halaman apapun yang akan dibuka siapapun termasuk Anas. Begitu juga Staf Ahli presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga, mengatakan SBY tak terganggu atas penyataan Anas.

Sulit untuk dipercaya kalau SBY tak terganggu ataupun terusik dengan serangan Anas. Tanggapan dari orang-orang dekat SBY,  baik yang di Partai Demokrat maupun yang dari dilingkungan istana,  termasuk  pernyataan yang menyatakan SBY tak terganggu oleh serangan Anas sebenarnya hanya sekedar trik untuk menutupi kegalauan SBY. Kalau memang SBY merasa tak galau, biarlah publik yang menilai tak perlu adanya pernyataan yang menyatakan SBY tak khawatir, tak terganggu dan siap dihadapi. Dan tak perlu adanya respon reaktif  dari orang dekat  SBY, dan orang-orang dekat SBY tak perlu terpancing oleh  pernyataan dan tudingan  yang digelontorkan Anas, kalau memang pihak Partai Demokrat dan pihak SBY menilai pernyataan dan tudingan Anas tersebut hanyalah sebatas prejudice atau isu.

Publik sebenarnya bisa menilai dan menganalisa efektivitas dampak dari serangan Anas. Terlepas apakah serangan Anas itu bisa dibuktikan secara hukum atau tidak, dan apakah serangan Anas itu hanya sebatas prejudice, namun tohokan serangan Anas,  sangat  dirasakan Partai Demokrat akan mengganggu dan menghambat  proyek rehabilitasi Partai Demokrat yang digagasi SBY. Tak hanya itu tohokan serangan Anas juga dirasakan SBY dapat menghancurkan citranya baik sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di Partai Demokrat, sebagai kepala negara dan pemerintahan, serta  sebagai kepala keluarga, karena serangan Anas juga mengarah kepada putra sulungnya Edhi Baskoro Yudhoyono yang dikaitkan terlibat  menerima uang 900 ribu dollar AS dari Proyek Hambalang. 

Kalau sebelumnya orang-orang dekat SBY melontarkan pernyataan seakan SBY tak merasa galau atas serangan Anas, tampaknya tak segampang itu diyakini public. Justru kegalauan SBY juga terpancar dari kegalauan yang diperlihatkan sejumlah elit di Partai Demokrat lainnya. Salah satunya kegerahan yang ditunjukkan Marzuki Alie, sehubungan dengan tudingan Anas atas keterlibatan Ibas menerima dana 900 ribu dollas AS dari Proyek Hambalang. Khusus buat Ibas, pembelaan Marzuki Alie terlihat sangat berlebihan. Saat tersebarnya dokumen yang diduga milik Yulianis, mantan Direktur Keuangan PT Anugrah Nusantara yang dalam dokumen itu mengindikasikan keterlibatan Ibas, Ketua DPR RI itu dengan lantang membantah dan mengatakan dokumen itu bisa saja sengaja dibuat orang. Ia juga meminta publik jangan berfantasi dengan menganggap data itu sahih dan valid sehingga bisa disebarkan begitu saja, dan menurutnya data itu bisa saja diketik.

Tak hanya itu, Marzukie Alie pun mengeluhkan sekaligus mengkritisi media yang selalu menampilkan Anas setiap harinya. Katanya, setiap pagi hingga malam, kalimat Anas dalam pidato pengunduran dirinya selalu diulang-ulang dalam pemberitaan di televisi. Marzuki pun menyoroti sikap Anas yang membuat banyak pernyataan ke media massa.  Tak hanya itu, keberatan Partai Demokrat melalui Fraksi Partai Demokrat, sehubungan dengan rencana kedatangan Tim Kecil yang merupakan bagian dari Timwas Century, menyambangi Anas terkait pernyataan politisi partai Hanura Yuddy Chrisnandi yang menyebut Anas telah menyiapkan diri untuk membongkar Skandal Bank Century, mengindikasikan kegalauan Partai Demokrat yang juga merupakan pancaran kegalauan SBY.

Memang, SBY tak menunjukkan sikap galau atas serangan Anas, karena SBY belum pernah mengomentarinya secara langsung, terutama serangan Anas yang melibatkan Ibas, putra sulungnya yang juga Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrat, yang dituding menerima uang Proyek Hambalang.  Tapi, jika melihat respon mertua Ibas, yaitu Hatta Rajasa  yang juga Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional dan Menteri Kordinator Perekonomian, begitu memperlihatkan kegalauan sehingga  reaktif membela menantunya dengan menuding pernyataan Anas tersebut adalah fitnah, serta  merasa yakin Ibas tak terlibat, maka tak pelak memicu penilaian jika SBY selaku orang tua kandungnya, diyakini jauh lebih merasa galau dibandingkan kegalauan yang dirasakan dan diperlihatkan besannya, yang  hanya sebatas mertua Ibas. Bedanya SBY tak memperlihatkan kegalauannya. (***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Running Teks ANTARA


Berita Terkini dari ANTARA