Kamis, 21 Maret 2013

Jokowi Primadona Capres, Bukan Cawapres




Jokowi Primadona Capres, Bukan Cawapres 

Oleh : M Alinapiah Simbolon


LSI melalui penelitinya Adji Alfarabi, saat konfrensi pers Hasil Temuan dan Analisis Survei Nasional Lingkar Survei Indonesia (LSI), berujar bahwa Jokowi Primadona Calon Wakil Presiden (Cawapres), karena bedasarkan  hasil survei Cawapres Terkuat versi LSI, Jokowi berada ditingkat teratas, dengan tingkat dukungan mencapai 35,2 persen.

Kalau hanya di survei sebagai Calon Wakil Presiden, sudah pasti Jokowi akan menang. Sebab di survei sebagai Capres yang telah dilakukan oleh sejumlah lembaga survei lain (diluar LSI), Jokowi tetap berada diurutan teratas. Sayangnya entah kenapa LSI dengan alasan yang terkesan dibuat-buat tidak memposisikan Jokowi di survei sebagai Cawapres Terkuat, dan bukan di survei Capres Terkuat. Tak hanya itu Jokowi juga dialokasikan sebagai figur Cawapres dan diduetkan dengan figure Capres Aburizal Bakri (Ical) di kategori survey Pasangan Capres-Cawapres Terkuat, sehingga elektabilitas Ical meningkat dan menempati posisi pertama sebagai Pasangan Capres-Cawapres Terkuat, dan posisi kedua (dibawah Megawati) dalam kategori Figur Capres Terkuat. Dan survei LSI tersebut pun terindikasi sebagai survei pesanan. Baca  http://polhukam.kompasiana.com/politik/2013/03/21/2/544042/elektabilitas-ical-naik-di-survei-pesanan.html  dan  http://ali-dolisimbolon.blogspot.com/2013/03/elektabilitas-ical-naik-di-survei.html


Tak professional jika LSI menyatakan Jokowi Primadona Cawapres, karena menang di survei Cawapres Terkuat versi LSI, sementara LSI sendiri tak pernah memposisikan Jokowi untuk di survei sebagai Capres. Selain itu sangat tak pantas juga LSI menyatakan Jokowi sebagai primadona Cawapres, sementara nama Jokowi telah beberapa kali di survei sebagai Capres yang dilakukan sejumlah lembaga survei, tetap berada diperingkat nomor wahid, mengalahkan sejumlah nama-nama kondang yang termasuk nama-nama yang menang di survei Capres Terkuat versi LSI. Malah nama Ical yang berada diurutan pertama  Pasangan Capres Terkuat, dan di urutan kedua sebagai Figur Capres Terkuat versi survei LSI, ternyata jauh peringkatnya dibawah Jokowi di sejumlah survei Capres yang dilakukan sejumlah lembaga survei lain diluar LSI.

Jika dibandingkan antara survei LSI dan sejumlah survei lembaga survei lain, tentu klaim LSI yang menobatkan Jokowi sebagai Primadona Cawapres, jadi terbantahkan. Sebab hanya satu survei (survei LSI) saja yang menghasilkan Jokowi tempat teratas untuk Cawapres, sedangkan beberapa lembaga survei diantaranya, Aliansi Pemuda Indonesia (API), Pol-Tracking Institute, Pusat data Bersatu (PDB), serta termasuk survei terakhir dari Public Reserch and Consuling, hasilnya Jokowi menempati posisi teratas sebagai Capres.

Klaim LSI yang menyatakan Jokowi Primadona Cawapres, jika diperbandingakan dengan hasil dari 4 survei  terakhir dari 4 lembaga survei (diluar LSI), yang telah menasbihkan nama Jokowi sebagai Capres teratas, maka sangat pantas Jokowi diklaim sebagai Primadona Capres, dan bukan Primadona Cawapres. Terlepas Jokowi akan dicapreskan atau tidak pada Pilpres 2014 mendatang, tak bisa dipungkiri kalau sosok Jokowi yang pro rakyat menjadi pengharapan bagi sebagian besar rakyat untuk memimpin negeri ini. (***)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Running Teks ANTARA


Berita Terkini dari ANTARA