Minggu, 20 Maret 2011

Penipu Dan Menkumham ( Catatan )

Penipu Dan Menkumham

Catatan : M Alinapiah Simbolon SH

Sabtu 19 Maret 2010 Jam 11.05 WIB, (saat itu aku lagi di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar, menjaga emakku yang tengah di opname), hp ku dihubungi oleh nomor 081310057839. Orang yang menghubungi aku itu ngaku dari Depkumham.

"Halo selamat siang ! Apa benar ini dengan pak M Alinapiah Simbolon SH?" tanya orang dari yang nelpon ke hpku itu . "Benar saya sendiri orangnya," jawabku spontan.

"Saya dari Kementerian Hukum dan HAM Pak, ini ajudan Pak menteri ingin bicara dengan bapak," sambungnya.

"Halo, Pak M Alinapiah Simbolon, saya Herman ajudan Pak Menteri pak," ucap orang yang mengaku ajudan menkumham memperkenalkan diri.

Masih dalam perbincangan telpon, orang yang bernama Herman itu pun selanjutnya mengutarakan maksud dan tujuannya. Katanya aku diundang Pak Menteri Patrialis Akbar untuk main Golf bersama Pak Menteri serta sejumlah pejabat tinggi dan para pengusaha lainnya. Menurutnya, acara undangan main golf itu digelar dalam rangka penggalangan dana untuk membantu korban pelanggaran Hak Azasi Manusia (dia menyebutkan salah satu nama lapangan golf di Tangerang, tapi aku lupa namanya).

Karena aku yakin kalau itu adalah modus penipuan, aku pun langsung emosi mendengar undangan orang yang tak kukenal itu. Sebelum orang itu "mengolahku" (meskipun orang itu takkan berhasil mengolahku), dan sebelum dia selesai ngomong, langsung kutuding kalau dia itu bermaksud menipu.

"Tak usahlah banyak kali gayamu, kau kan mau nipu, aku tahu kalau kau itu penipu !" kataku padanya saat itu.

Meskipun sudah terbaca maksud dan tujuannya. Eh, ternyata dia tak mau mengalah dan tak mau kalah malu.

Diyakinkannya aku, kalau undangan itu benar dari Pak Menteri bahkan dia mengklaim kalau Pak Menteri katanya kenal denganku. Malah dia bersumpah dengan menyebut nama ALLAH, kalau kegiatan penggalangan dana itu bukan penipuan, tapi merupakan program Pak Menteri. Dia juga menyayangkan sikapku yang menyebutnya penipu.

"Sebagai seorang kolega Pak Patrialis Akbar, tak pantas bapak ngomong begitu. Saya menghubungi bapak dan tahu nama dan nomor hp bapak, itu semua dari Pak Patrialis dan saya diperintahkan untuk mengundang Bapak," ujarnya saat itu.

Mendengar itu aku jadi geli bercampur mual. Aku jadi tambah yakin kalu dia memang penipu. Tambah ketahuan bohongnya saat dia bilang aku koleganya pak Patrialis Akbar. (Dalam hati aku berkata, hebat juga yach aku ini, ternyata aku "koleganya" pak menteri wkwkwkwkwkwk. Boro-boro Pak Menteri Pak RT ajakan tak kenal samaku he he he he....)

Mendengar ucapannya, aku pun spontan merubah sikap dan merubah aksentuasi bicaraku. Aku langsung pura-pura percaya, dengan tujuan meyakinkan dia kalau aku sudah percaya dengan apa maksud dan tujuannya.

"Oke sori pak, kalau aku langsung negatif menilai bapak, soalnya sekarang banyak kali penipuan via hp dengan bermacam modus. Sori ya pak," pintaku pura-pura serius.

Setelah kuminta agar dia melanjutkan penjelasan tentang undangan main golf dimaksud, dia lalu nenerangkan bahwa setiap undangan diwajibkan bermain mimimal 2 (dua) Flag, dan dengan tariff per flag nya Rp 2,5 juta. (dalam hatiku, entah betul istilah “main 2 (dua) flag” itu atau tidak aku juga ngak ngerti, hanya dialdan orang-orang yang sering main golf yang tahu)

Lalu dia terangkan lagi kalau, aku boleh memilih untuk bermain lebih 2 (dua) flag, itu tergantung permintaan. “ Jika bapak berkenan, bapak segera memastikan kalau bapak memang ikut. Dan bapak boleh memastikannya sekarang kepada saya,” terang orang itu.

“ Kalau gitu saya pastikan saya ikut cukup hanya untuk 2 (dua) flag saja. Saya tidak mau Pak Patrialis kecewa karena saya tak ikut berpartisipasi, saya mohon petunjuk lebih lanjut,” balasku.

“Okelah kalau begitu pak, kesedian bapak ikut akan saya sampaikan kepada Pak Patrialis, dan atas nama beliau saya ucapkan terima kasih,” katanya.

“Karena bapak telah bersedia untuk ikut, maka bapak harus segera mengirimkan biaya pendaftaran melalui rekening, yaitu sebesar Rp 5 Juta untuk 2 (dua) flag. Dan secepatnya saya kirimkan nomor rekeningnya,” lanjutnya bersemangat.

“ Oke lah, segera kirim dan saya tunggu !” kataku.

“Kalau nanti sebelum uang pendaftarannya ku transfer, tolong kirim dulu bukti pembayarannya, kalau bisa pakai materei 6.000,”, supaya ada bukti pengeluaran uang. Aku ini pengusaha besar dan segala pengeluaran harus pakai bukti,” terangku dengan berlagak pengusaha.

“Slip pengiriman uang kan sudah bisa jadi bukti pembayaran pak, jadi nggak perlu lagi pakai bukti pembayaran bermaterai, dan lagian bukti pembayaran itu tak mungkin kita kirim pak,” balasnya.

“Berarti aku pun nggak mungkin ngirim uangnya ke orang yang tak jelas. Apalagi orang yang berprofesi penipu kayak kau. Yang kau pikir aku orang bodoh yang bisa kau tipu, dari awal aku sudah tahu kau penipu. Kau salah orang, dan biar kau tahu, aku juga sudah merasa berhasil menipu kau, sampai-sampai kau yakin dan terpedaya kalau aku bakal mau kau tipu, ternyata tidak…. dan pulsamu banyak habis kan…..ha ha ha ha ha…..! Memang dasar penipu……!" kataku dengan nada mencibir.

Kasihan dech lo.... Mau nipu akhirnya ketipu……… (***)



Jumat, 11 Maret 2011

Manfaat Fasillitas Brimob Siantar Bagi Masyarakat (bagian ketiga/habis)


Manfaat Fasillitas Brimob Siantar Bagi Masyarakat (bagian ketiga/habis)

Kepedulian Dan Keiklasan Pak Komandan

Laporan : M Alinapiah Simbolon

Sikap keterbukaan yang diterapkan oleh AKP Haryono, selama memimpin komando Sub Detasemen Brimob tersevut, membuat pandangan masyarakat terhadap Markas Brimob Siantar menjadi lebih positif. Dan fasilitas yang ada Markas Brimob itu pun sekarang jadi pilihan alternatif masyarakat sebagai tempat menggelar kegiatan.

Tidak hanya klub olah raga, beberapa kalangan baik dari lembaga pemerintahan, lembaga swasta maupun berbagai organisasi diantaranya organisasi sosial, pendidikan sampai lembaga keagamaan, menjadikan fasiliatas yang ada di Brimob sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan. Tak tanggung tanggung, berbagai kegiatan kemasyarakatan menjadi acara rutinitas di markas Brimob itu. Hari-hari besar keagamaan, pagelaran musik, dan berbagai kegiatan sosial acap kali berlangsung di tempat yang situasinya memang asri tersebut.

Kalangan pelajar juga tak ketinggalan menggelar kegiatan, dan itu terlihat berbagai kegiatan pelajar juga kerap digelar di tempat itu, diantaranya kegiatan pramuka, latihan SAR sampai dengan even turnamen olah raga antar sekolah.

Selain itu, kalangan internal yaitu para keluarga yang tinggal di markas Brimob itu pun sekarang ini tampak aktif menggunakan fasilitas yang ada. Kegiatan olah raga diantaranya kegiatan Bola Volli dan Senam serta latihan tari tampak rutin dilakukan oleh kalangan isteri personil Brimob. Malah kegiatan pertandingan Volli antar instansi rutin digelar.

Semua itu terkondisi karena sentuhan humanis yang dilakukan oleh AKP Haryono selama memimpin Markas Subden Brimob 2 B Siantar. Sikap familier dan kepedulian yang melekat pada sosok AKP Haryono, membuat berbagai kalangan masyarakat luar markas Brimob tersebut, merasa akrab dengan Brimob.

Apalagi kebutuhan kalangan masyarakat akan fasilitas umum untuk menggelar kegiatan di kota Siantar sudah sangat minim, membuat fasilitas yang ada di Brimob khususnya lapangan menjadi pilihan alternatif, apalagi AKP Haryono selaku Komandan Subden Brimob 2 B termasuk seorang komandan yang welcome dan mendukung setiap kegiatan yang digelar di markasnya. Lihat aja seperti Stadion Sang Naualuh, yang selama ini menjadi kebanggaan masyarakat Siantar, ternyata beberapa tahun belakangan tak bisa lagi dimanfaatkan untuk kegiatan olahraga atau pun kegiatan lain, karena kondisinya sudah rusak parah dan tak ada kepedulian Pemerintah Kota Siantar untuk memperbaikinya.

“Kita sangat bersyukur, masyarakat Siantar bisa mempergunakan lapangan Brimob. Sebagai warga saya sangat salut dengan pimpinan Brimob karena mengizinkan lapangannya dipakai warga dan, dan kita dengar pun pak komandan itu memberikan fasilitas itu secara gratis. Tak pernah ada pungutan untuk memakai lapangan itu, malah selalu memberikan dukungan setiap ada kegiatan atau pertandingan. Yang jelas kita sangat salut dengan kepedulian Pak Komandan Brimob itu ,” ujar Chairani Br Batubara salah satu orang tua yang anaknya ikut latihan salah satu klub sepak bola yang berlatih ditempat itu.

Kondisi yang sudah terbina selama kepemimpinan AKP Haryono, sampai sekarang ini, tentunya diharapkan banyak kalangan tetap berlangsung kedepan. “ Kupikir tidak hanya kalangan masyarakat yang selama ini banyak terbantu, sudah bisa kita pastikan kalau kalangan internal di markas Brimob ini pun, sangat berharap kondisi seperti yang diterapkan Pak Komandan Brimob sekarang ini, kedepan tetap berlangsung,” ujar Gito salah seorang pelatih klub sepak bola yang bermarkas di lapangan Brimob tersebut.

Menyikapi tanggapan masyarakat atas kondisi positif yang telah dibinanya, AKP Haryono, tak mau dirinya dinilai terlampau berlebihan dan terlampai dipuji.. “Semua yang saya lakukan adalah karena ikhlas. Yang ada di benak saya, yaitu saya sangat ingin fasilitas yang ada bermanfaat bagi masyarakat dan berguna bagi anak-anak yang tinggal disini. Saya juga sangat bersyukur kalangan yang menggunakan lapangan ini, juga merasa memiliki, dan saya melihat mereka juga ikut memelihara kebersihannya,” ujarnya. (Habis)

Manfaat Fasillitas Brimob Siantar Bagi Masyarakat (bagian kedua)


Manfaat Fasillitas Brimob Siantar Bagi Masyarakat (bagian kedua)

Anak Asrama pun Jadi Atlit Berprestasi

Laporan : M Alinapiah Simbolon

Harapan AKP Haryono, agar anak-anak anggota Brimob Subden 2 B Siantar yang tinggal diasrama bisa ikut bergabung latihan Sepak Bola ataupun Bela diri dengan klub sepak bola dan beladiri yang melakukan latihan di lapangan dan aula Brimob, nyatanya terwujud.

Dengan adanya berbagai kegiatan latihan olah raga, sebagian besar anak-anak anggota Brimob sudah ikut latihan, baik latihan bela diri maupun sepak bola. Saat ini pergaulan mereka tidak hanya sesama teman di dilingkungan internal asrama, tapi juga semakin meluas. Mereka bisa punya teman dari luar asrama karena mereka ikut latihan.

Tak hanya itu, menurut komandan yang ramah dan punya sikap pengayom itu, harapannya agar para anak-anak personil Brimob, punya aktivitas yang positif diluar sekolah juga semakin terwujud, dan kegiatan olah raga yang mereka ikuti, jelas menghindarkan mereka dari pergaulan negatif. “ Saya sangat bersyukur dengan kondisi sekarang ini, para anak-anak sudah bergabung dalam latihan olah raga. Maka dengan demikian anak-anak punya kesibukan positif dan ini sangat mendukung mereka untuk terhindak dari perbuatan negative, seperti penyalahgunaan narkoba maupun perbuatan-perbuatan tak terpuji lainnya,” tutur AKP Haryono.

Sosok pimpinan yang dikenal penyayang dan akrab dengan anak-anak ini, juga punya kebanggaan tersendiri, sejak anak-anak anggota brimob ikut dalam latihan olah raga. Pasalnya sejumlah anak-anak anggota Brimob yang ikut latihan Bela diri Tae Kwan Do, sudah menunjukkan perkembangan. Sejumlah anak bahkan sudah punya prestasi yang membanggakan. Pada kejuaraan tae kwan do yang berlangsung tingkat regional di Pekan Baru beberapa waktu yang lalu, atlit klub tae wan do yang berlatih di Markas Brimob berhasil meraih sembilan medali emas, dan yang paling surprise, ternyata sejumlah atlit yang meraih medali pada kejuaran tersebut adalah anak-anak personil Brimob Subden 2B Siantar.

“ Bagi saya ini tentu kebanggaan bagi keluarga besar Brimob, terutama kebanggaan bagi para orang tuanya. Saya patut bersyukur karena fasilitas yang ada di Brimob ini bisa melahirkan prestasi,” ucap polisi yang dikenal tegas tersebut.

Bagi sejumlah klub sepak bola yang markas latihannya menggunakan lapangan sepak bola Brimob tersebut. AKP Haryono juga sangat berharap kelak berhasil melahirkan pemain-pemain sepak bola yang handal, dan mampu berkecimpung dipentas sepak bola nasional bahkan internasional.

“ Melihat banyaknya minat anak-anak usia muda ikut berlatih sepak bola di lapangan ini, saya punya keyakinan kalau bibit-bibit pesepak bola yang berlatih disini, kelak bakal punya prestasi. Saya bangga dengan karena lapangan ini bisa dipakai, baik untuk latihan dan pertandingan. Lapangan ini memang harus dipakai dan bukan untuk pajangan. Malah saya sekarang melihat kalau lapangan ini seolah sempit dengan banyak aktivitas kegiatan olah raga,” katanya. (Bersambung)

Manfaat Fasillitas Brimob Siantar Bagi Masyarakat (bagian Pertama)


Manfaat Fasillitas Brimob Siantar Bagi Masyarakat (bagian Pertama)

Jadi Markas Latihan Olahraga dan Tempat Berbagai Acara

Laporan : M Alinapiah Simbolon

Satu setengah tahun belakangan ini suasana di Markas Sub Detasemen Brigader Mobil (Brimob) 2 B Siantar yang berada di Jalan Ahmad Yani Pematangsiantar, sangat jauh berbeda. Sentuhan humanis dari oleh AKP Haryono yang mengomandoi Markas yang baru berubah nama dari Kompi Brimob menjadi Subden Brimob tersebut, membuat silaturrahmi antara internal Brimob dengan masyarakat Siantar-Simalungun lebih terjalin akrab.

Kalau sebelumnya mungkin masyarakat akan merasa enggan dan sedikit merasa taku untuk masuk kelingkungan Markas yang juga asrama Brimob Siantar, kini kondisinya tidak lagi seperti itu. Selama satu setengah tahun dipimpin AKP Haryono fasilitas dan markas yang ada di Brimob seolah menjadi domeinnya masyarakat. Betapa tidak, berbagai fasilitas khususnya lapangan sepak bola, lapangan volley dan aula yang ada di markas Subden Brimob, selain dipakai untuk kegiatan olah raga atau acara lain di internal anggota Brimob juga tak dilarang alias diperbolehkan untuk dipergunakan masyarakat. Yang jelas masyarakat yang menggunakan fasilitas tersebut sama sekali tak dibebankan untuk membayar alias gratis.

Makanya tak heran kalau sekarang ini setiap harinya khususnya pada sore hari berbagi kegiatan olah raga berlangsing disitu. Dari catatan koran ini sejumlah klub sepak bola menjadikan lapangan sepak bola Brimob tersebut sebagai markas latihan maupaun ajang pertandingan, termasuk juga sejumlah klub bela diri. Tidak hamya itu berbagai kegiatan, seperti kegiatan yang digelar lembaga pemerintah, kegiatan sosial kegiatan keagamaan dan kegiatan hiburan juga kerap dilangsungkan di situ.

. “ Kita sangat bersyukur diberikan izin untuk latihan dan melakukan pertandingan di lapangan Brimob ini. Kita sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada Bapak AKP Haryono yang begitu peduli dengan perkembangan olah raga termasuk sepak bola. Pak Komandan tak hanya memberikan failitas ini, tapi juga mensupport kegiatan klub sepak bola kita,” ujar Sucipto, pimpinan klub Sepak Bola Taruna Muda FC.

Tampaknya kemudahan yang diberikan kepada masyarakat untuk menggunakan fasilitas lapangan dan aula yang ada di markas Brimob tersebut, memberikan nilai positif. Selain terjalinnya hubungan silaturrahmi yang semakin dekat antara anggota Brimob dan masyarakat, juga mengkondisikan keadaan sebenarnya bahwa anggota Brimob juga aparatur kepolisian yang merupakan pengayom dan pelindung masyarakat.

“Kita sangat mendukung setiap kegiatan olahraga yang menggunakan fasilitas yang ada di Brimob ini. Ini juga milik masyarakat. Saya juga sangat bersyukur digunakannya lapangan dan aula Brimob ini, Dengan adanya kegiatan olah raga disini rasanya bisa menggairahkan keluarga brimob, untuk ikut dalam kegiatan olah raga yang ada. Dan mudah-mudahan anak-anak personil Brimob banyak yang ikut berlatih sepak bolah dan bela diri. Dengan situasi seperti ini rasanya fasilitas yang ada seolah-oleh kurang luas,” kata Dan Subden Brimob 2 B Siantar.

Ditambahkannya, dengan ikutnya para putra putri anggota Brimob berlatih olah raga, selain memberikan manfaat kepada kepada keluarga besar Brimob, karena anaknya punya kegiatan dan berpotensi berprestasi dalam olah raga, juga mengkondisikan terjadinya pembauran dan menambah pertemanan antara para anak-anak anggota Brimob dengan anak-anak dari luas lingkungan markas Brimob yang ikut berlatih olah raga di markas Brimod Subden 2B Siantar. (bersambung)

Rabu, 02 Maret 2011

Dibalik Cerita Terbakarnya Pasar Dwikora Parluasan... Korban “Sumpah” Paduka Walikota ( Artikel/Tulisan )


Dibalik Cerita Terbakarnya Pasar Dwikora Parluasan

Korban “Sumpah” Paduka Walikota

Oleh : M Alinapiah Simbolon SH

Terbakarnya Pasar Dwikora atau yang lebih dikenal dengan nama Pajak (Pasar,red) Parluasan, selain menyisakan kegetiran hati dan kerugian materil para pedagang, juga menyisakan beragam cerita yang pantas kita renungkan. Yang menarik untuk jadi renungan adalah seputar “Sumpah” yang pernah terlontar dari mulut Sang Walikota Siantar bernama Hulman Sitorus, tujuh belas hari sebelum pristiwa kebakaran, tepatnya saat merebaknya isu bakal terjadinya pembakaran terhadap pusat pasar terbesar kedua di kota Siantar itu.

Dihadapan ratusan pedagang yang sedang kalap dan kalut saat puncak isu pembakaran tersebut, Hulman Sitorus yang kapasitasnya sebagai Walikota dengan lantang dan tegas bersumpah dan berjanji mengatasnamakan Tuhan (dengan menyebut nama Tuhan sesuai dengan agamanya), bahwa tidak akan terjadi pembakaran atau kebakaran di pasar Dwikora.

Entah itu spontan dari hati nuraninya, ataupun hanya sekedar menyakinkan para pedagang, ataupun sengaja dilontakannya untuk pencitraan terhadap dirinya karena sebelumnya keredibilitasnya anjlok dimata masyarakat karena janji palsunya dan berbagai pernyataan konyolnya. Yang jelas, kondisi kekhawatiran dan kekalutan pedagang, drastis reda seketika itu juga.. Wajar saja para pedagang menganggap janji bernuansa sumpah yang keluar dari moncong seorang Hulman saat itu, bak titah seorang paduka yang harus dipercaya, karena posisinya saat mengucapkan sumpah itu. sebagai seorang pemimpin resmi dengan titel jabatan Walikota.

Rupanya, hanya sekitar tujuh belas hari saja terbukti efektifitas dari titah yang keluar dari mulut Hulman Sitorus Sang paduka Walikota Siantar tersebut. Titahnya akhirnya terbakar dimulutnya sendiri, seiring terbakarnya Pasar Dwikora pada sekitar jam 22.00 WIB tanggal 27 Februari 2010 lalu. Kepercayaan dan keyakinan para pedagang pun, spontan sirna dan musnah dibakar api dan dibawah asap kebakaran. Masih dalam situasi berlangsungnya pristiwa kebakaran, spontan pula mereka teringat dengan sumpah yang pernah terucap dari sang pemimpin mereka. dengan merespon berbalik 180 derajat. Jerit histeris dengan makian kata-kata kotor dan tudingan bahwa Hulman lah yang membakar Pasar Dwikora, membahana ditengah berlangsungnya pristiwa kebakaran dan ditengah hiruk pikuknya suasana kebakaran.

Yang menarik, sepanjang berlangsungnya pristiwa kebakaran, berbagai pejabat mulai dari Wakil Walikota, Pimpinan dan anggota DPRD Siantar, Pimpinan instasi TNI/Polri, serta sejumlah pejabat pemerintahan lainnya, terlihat hadir ditengah kerumunan puluhan ribu massa yang menyaksikan pristiwa malapetaka yang memilukan para pedagang Pasar Dwikora tersebut. Namun sosok yang sebelumnya pernah menggaransi dengan sumpah atas nama Tuhan, bahwa tidak akan terjadi pembakaran atau kebakaran di pasar Dwikora, yaitu Paduka Walikota Siantar Hulman Sitorus, benar-benar tak nampak batang hidungnya dilokasi pasar Dwikora saat pristiwa kebakaran itu, dan juga pasca kebakaran.

Apa dan bagaimana pun ekspresi Hulman saat mengetahui terjadinya kebakaran, di pusat pasar yang baru hitungan hari digaransi tidak akan terbakar tersebut. Apakah dia tengah sedih dan menangis karena berduka ataupun sedang tersenyum dan tertawa karena bahagia? Hanya dia lah yang tahu, dan. dia pula lah yang bakal merasakan akibatnya, karena dipastikannya kalau kredibilitasnya akan semakin anjlok. Namun Hulman harus menyadari, terjadinya kebakaran tersebut, memastikan kalau ternyata Tuhan tak sudi namanya dijual oleh seorang pemimpin resmi pemerintahan dan rakyat Siantar yang bernama Hulman Sitorus.

Kalau kita berbicara pakai teori Kemungkinan, maka ber kemungkinan saja kalau seorang Hulman bukan sosok yang berkapasitas atau sosok yang tepat untuk melontarkan sumpah mengatasnamakan Tuhan terkait dengan kepentingan orang banyak. Karena Tuhan tahu kalau Hulman adalah sosok yang acapkali berbicara takabur dan arogan, serta sebelumnya kerap pula tak menepati janji seperti janji vochernya itu.

Atau mungkin sumpah yang dilontarkan Hulman bukan sumpah yang keluar secara ikhlas berdasarkan hati nurani yang paling dalam. Mungkin juga sumpah tersebut sengaja dilontarkan dengan maksud kepentingan tertentu, seperti pencitraan alias cari simpati dihadapan para pedagang, karena dia melihat peluang saat itu, sangat efektif untuk mengangkat citranya kembali.

Lalu, berkemungkinan juga masyarakat dan berbagai kalangan berpendapat, kalau Tuhan akhirnya keberatan namanya dicatut oleh Hulman untuk menjamin tak terjadinya kebakaran, sebab Tuhan tahu kalau Hulman dengan kapasitasnya sebagai seorang pemimpin yang punya wewenang, ternyata tidak menjalankan wewenangnya untuk mem follow up sumpah yang telah dilontarkannya tersebut. Khalayak ramai juga tahu kalau garansi yang telah diberikan Hulman kepada para pedagang bahwa tidak akan terjadi kebakaran Pasar Dwikota, tidak dibarengi upaya menjaga agar tidak ada peluang terjadi kebakaran sebagaimana yang diisukan sebelumnya.

Sebenarnya banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang bisa dimunculkan kepermukaan terkait sumpah yang pernah dilontarkan Paduka Walikota Siantar tersebut. Namun yang tak bisa kita pungkiri, kalau para pedangang pasar Dewikora adalah rakyat banyak yang jadi korban “Sumpah“ Paduka Walikota. Setidaknya para pedagang sempat terlena dan merasa terjamin dengan titah garansi yang terbungkus dalam bentuk sumpah tersebut. Walaupun demikian para pedagang harus menyadari bahwa Tuhan Maha mengetahui apa yang diperbuatnya, dan Tuhan Maha adil dan bijaksana, karena Tuhan tidak akan memberikan cobaan kepada ummatnya diluar batas kemampuan ummatnya. Berjuanglah kembali para pedagang……!!!

Penulis adalah Ombudsman Harian Metro 24 Jam / Siantar 24 Jam, dan Direktur Eksekutif Governement Monitoring (GoMo).



Running Teks ANTARA


Berita Terkini dari ANTARA