Sabtu, 31 Juli 2010

Kisah Dibalik Kasus Pembongkaran Safe Deposit Box Di Bank PT Cimb Niaga (Bagian Kedua) - Catatan Kasus

Kisah Dibalik Kasus Pembongkaran Safe Deposit Box Di Bank PT Cimb Niaga (Bagian Kedua)
Dizholimi Ibu Tiri, Terpaksa Mencari Keadilan Dari Balik Jeruji


Laporan : M Alinapiah Simbolon SH


Rasa kesal dan benci dari dari lima saudara kandung yang dipenjarakan Rosmawati Djingga, sudah pasti akan terus terus terpendam dan terdendam didalam hati lima saudara kandung ahli waris asli Almarhum Tho Cing Weng. Tentu perasaan yang sama juga dirasakan oleh Rusdi yang juga dipenjarakan wanita yang mengaku isteri Almarhum Tho Cing Weng tersebut.

Bagi ke enam orang tersebut, berada dibalik terali besi bukanlah sesuatu keadilan yang sesungguhnya. Dan mereka tak menyangka kalau akan mengalami nasib sebagai orang pesakitan, serta menghadapi tuduhan telah melakukan perbuatan pidana di meja hijau. Kondisi itu mengharuskan mereka bersabar dan sambil berjuang dan berharap keadilan itu datang meski harus berada di balik jeruji.

Ternyata tidak hanya itu yang mereka hadapi, akibat niat busuk Rosmawati Djingga yang ingin menguasai warisan Almarhum Tho Cing Weng. Mereka juga harus menerima beban psikologis yang sangat berat, dan beban psikologis itu itu juga sangat dirasakan anak-anak mereka yang masih kecil-kecil.

Seperti yang dialami Diana, tangisan dua buah hati Diana, yaitu Aan yang berusia 2 tahun dan Ce Ce yang berusia 10 tahun, yang menemuinya di depan ruang tahanan Kejaksaan Negeri Pematangsiantar usai sidang di Pengadilan, Selasa (27/7), ternyata mengalahkan ketegaran dirinya sebagai seorang ibu. Rengekan dan jeritan dengan ugkapan “ Pulang Ma….Pulang Ma…” yang berulangkali keluar dari mulut Aan anak bungsunya, serta pelukan erat disertai tangisan dari putinya Ce Ce, akhirnya tak bisa membendung air mata Diana. Sembari menangis, ia pun memeluk erat dua buah hati yang sangat disayanginya itu. Sang suami bernama Darwin juga tak kuasa menahan tangisnya. Mata puluhan orang yang menyaksikan adegan sedih tersebut pun ikut berkaca-kaca, termasuk saudaranya Adi Sufianto Hasan dan Herlina yang juga bergabung bersama Diana dan dua anaknya itu.

“ Dia (Aan), terus sakit selama aku dalam tahanan, dia rindu samaku, dan sekarang ini pun dia masih demam tinggi. tapi apa yang harus kuperbuat. Ini semua akibat perbuatan busuk perempuan (Rosmawati Djingga. Red) itu, dan ini juga buah dari penzholiman yang dilakukannya dan buah ketidakadilan yang kami terima,” ungkapnya sesenggukan.

“ Seorang wanita berjilbab, yang saat itu datang bersama dua anak Diana,yang ternyata ipar Diana (adik suaminya), juga tampak sedih dan mengeluarkan air mata melihat pertemuan Diana dan anaknya. “ Selama tiga bulan ibunya ditahan, si Aan terus sakit, makan tak selera dan tidur selalu mengigau, karena rindu dengan mamaknya. Ngeri kali cobaan yang diterima Diana dan saudaranya, anaknya pun jadi korban,” katanya.

Kondisi itupun membuat Maria SM Purba SH dan Dewi R Susanna SH selaku pengacara kelima saudara kandung itu, tak tinggal diam. Merekapun berupaya mengajukan permohonan penangguhan untuk Diana, kepada Ketua Pengadilan Negeri Pemamtangsiantar.

Herianto, yang merupakan lelaki tertua dari lima bersaudara itu, juga menanggung beban psikologis yang berat atas masalah yang dihadapinya bersama saudara kandungnya. Dia pun stress memikirkan nasibnya dan saudaranya. Akibat beban pikiran yang berat, akhirnya dia jatuh sakit dan kini dirawat di salah satu rumah sakit swasta, dan statusnya dibantarkan sampai sembuh. “Aku stress memikirkan semua yang kami hadapi dan jantungku pun kumat dan sakit pada pencernaan. Aku juga terpaksa dipapah ke pengadilan menghadiri sidang.,” ujarnya.

Tak hanya anak kelima anak kandung Almarhum Tho Cing Weng yang merasa terzholimi, akibat perbuatan busuk Rosmawati Djingga. Rusdi dan keluarganya pun merasakan hal yang sama. Julikin isteri Rusdi, meskipun tampak tegar, namun apa yang ada di dalam perasaannya, sulit terungkapkan. “ Suami saya sangat dekat dengan dua anak kami. Anak saya sampai saat ini terus menanyakan kapan papanya pulang. Kalau mereka sudah bertanya seperti itu, saya langsung sedih. Kok begini lah beratnya cobaan yang saya hadapi,” tuturnya.

“ Saya tidak terima dengan apa yang dituduhkan Rosmawati terhadap suami saya, Saya dan keluarga merasa yakin kalau keadilan dan kebenaran akan terkuak. Semua rekayasa yang di buat Rosmawati pasti akan terungkap. Kakak saya di Jakarta juga banyak membantu dan mengirimkan pengacara dari sana untuk mendampingi suami saya,” katanya.

Sementara Arjuna Ginting SH selaku kuasa hukum Rusdi, saat dihubungi melalui telepon seluler, mengatakan bahwa dia telah menyurati berbagai pihak atas ketidakadilan yang diterima kliennya selama proses kasus tersebut. “ Kita telah menyurati berbagai pihak atas kejanggalan kasus tersebut termasuk rekayasa yang dibuat Rosmawati Djingga. Saya langsung menghantarkan surat-suratnya dan saat ini saya masih di Jakarta dan sudah saya pastikan segala surat-surat sudah sampai. Dalam waktu dekat saya akan turun ke Siantar dan membeberkan semuanya,” tandas Arjuna. (Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Running Teks ANTARA


Berita Terkini dari ANTARA