Kamis, 06 Februari 2014

Ungkap Soal Tugas Khusus, Balasan Dari Ucapan Terima Kasih Anas Buat SBY


Ungkap Soal Tugas Khusus,
Balasan Dari Ucapan Terima Kasih Anas Buat SBY

Oleh : M Alinapiah Simbolon



Tentu kita masih ingat ketika Anas mengucapkan rasa terima kasih kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), setelah dia ditahan KPK . Terkait hal itu penulis pernah memposting tulisan berjudul “ Makna Sepenggal Kalimat Ucapan Terima Kasih Anas  Buat SBY”. Dalam tulisan tersebut penulis menyebutkan makna kalimat ucapan terima kasih itu sebagai sinyal peringatan dan ancaman buat SBY. Lalu penulis menyebutkan setelah ditahan Anas tidak lagi bebas berbicara, tapi paling tidak Anas akan merealisasikan peringatan dan ancamannya menggunakan mulut pengacaranya.

Apa yang penulis sebutnya dalam tulisan tersebut, sepertinya menjadi kenyataan. Anas akhirnya menggunakan mulut pengacaranya, untuk menyerang SBY. Isu yang dipergunakan Anas menyerang SBY tampaknya punya nilai yang sangat menohok. Isu tersebut adalah soal Tugas Khusus yang pernah diperintahkan SBY kepada Anas Urbaningrum saat dia masih menjabat Ketua Fraksi Demokrat DPR RI, dan belum menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

Salah satu pengacara Anas yakni  Firman Wijaya di Gedung KPK (Rabu, 5 Februari 2014), usai pemerikasaan Anas terkesan sengaja mengenduskan soal adanya tugas khusus tersebut kepada wartawan. Dikatakannya  bahwa tugas khusus yang SBY diberikan tersebut saat Anas menjabat sebagai Ketua Fraksi Demokrat di DPR RI. Firman juga mengatakan kalau ikhwal tugas-tugas khusus tersebut sebagai Ketua Fraksi Demokrat DPP RI, telah diungkapkan Anas kepada penyidik. Salah satu tugas khusus tersebut menurut Firman berkaitan dengan Bank Century. Dikatakannya lagi bahwa Anas pernah dipanggil SBY bersama Wakil Presiden Boediono dan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Endusan soal tugas khusus yang diungkapkan Firman tersebut, membuat awak media penasaran, dan berupaya menggali lebih jauh informasi soal tugas khusus tersebut. Wartawan yang menghubungi pengacara Anas yang lain pada hari itu juga, akhirnya mendapat penjelasan soal tugas khusus tersebut. Salah seorang pengacara Anas yaitu Handika Honggowongso yang dihubungi wartawan mengungkapkan bahwa Anas mengaku pernah ditugaskan SBY untuk mengamankan Kasus Bailout Bank Century.  Selaku ketua Fraksi Demokrat, Anas dipanggil ke Cikeas oleh SBY dan diminta untuk mencegah agar Pansus Century DPR tidak mengarah baik secara hukum maupun politik ke SBY. 

Menurut Handika, Anas juga diminta melobi fraksi lain di DPR RI untuk mengamankan SBY dan membangun opini di media massa jika SBY tak terlibat. Terkait tugas khusus itu, Anas diminta berkordinasi dengan Wakil Presiden Boediono dan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani.  Sebagaimana dikatakan Firman Wijaya, Handika juga membenarkan bahwa soal Tugas Khusus tersebut telah diungkapkan Anas kepada penyidik KPK, namun soal bagaimana kordinasi Anas dengan Boediono dan Sri Mulyani, hal itu akan dijelaskan Anas pada pemeriksaan berikutnya.

Soal tugas khusus yang diungkapkan Anas kepada penyidik KPK, dan dijadikan konsumsi publik melalui mulut pengacara Anas, menurut penulis sebagai sebuah serangan yang langsung menusuk jantung SBY. Benar tidaknya soal adanya tugas khusus tersebut, tentu masih menjadi penelusuran KPK. Memang untuk sementara belum bisa menjadi fakta hukum untuk menjerat SBY. Tapi yang jelas isu Tugas Khusus tersebut merupakan salah satu senjata ampuh yang digunakan menghancurkan kredibilitas SBY termasuk menambah kehancuran Partai Demokrat.

Kalaulah misalnya benar pernah SBY memberikan tugas khusus seperti itu kepada Anas saat menjabat sebagai Ketua Fraksi Demokrat, maka SBY sudah memperhitungkan bahwa Anas akan mengungkapkan hal itu. SBY juga pasti menyadari bahwa ucapan terima kasih Anas kepada SBY setelah ditahan KPK, memang punya makna peringatan dan ancaman. Dan ini adalah salah satu balasan dari ucapan terima kasih yang diucapkan Anas.  Dan jika benar soal adanya tugas khusus itu, apalagi kelak bisa terbukti menjadi fakta hukum, maka tak bisa dipungkiri krediblitas SBY akan hancur dimata publik dan citra Partai Demokrat yang sudah hancur akan semakin hancur.

Sebaliknya, jika  soal tugas khusus yang diungkapkan Anas tersebut, kelak tak bisa dibuktikan sebagai fakta kebenaran, maka Anas akan menerima konsekwensi hukum atas ungkapannya itu. Tapi hal itu tetap menjadi sesuatu yang sangat merugikan  kredibilitas SBY sebagai seorang presiden dan pimpinan teringgi Partai Demokrat, karena soal Tugas Khusus  yang diungkapkan Anas  telah menjadi konsumsi publik, dan telah terbagun image negatif terhadap SBY dan Partai Demokrat.  Sementara buat seorang Anas tak berpengaruh apapun sebab Anas dalam posisi tak punya kredibilitas lagi secara politik setelah berstatus tersangka dan ditahan KPK.  


Kendati berada dalam posisi pesakitan, tampaknya seorang Anas tetap piawai melakukan serangan terhadap SBY.  Makna ucapan terima kasihnya kepada SBY yang diungkapkan setelah dia ditahan KPK, tak hanya sekedar peringatan dan ancaman,, tapi mampu diaplikasikannya dan diefektifkannya sebagai serangan dahsyat untuk menghancurkan kredibilitas SBY dan Partai Demokrat, dengan diungkapkannya soal tugas khusus tersebut. Apakah ini juga bagian dari realisasi Anas membuka halaman berikutnya sebagaimana yang dijanjikannya saat dia ditetapkan sebagai tersangka dan mundur dari Partai Demokrat  ?  Mungkin ya, tapi yang jelas ini merupakan salah satu balasan dari ucapan terima kasih Anas buat SBY, sekaligus sebagai lampiasan dendam plus ganjaran kepada SBY yang dianggap Anas berperan menjadikan diri Anas sebagai tersangka dan jadi tahanan KPK.  

Klik dan baca juga di :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Running Teks ANTARA


Berita Terkini dari ANTARA