Anas
Seorang Koruptor
Oleh
: M Alinapiah Simbolon
Memang
Anas Urbaningrum masih berstatus tersangka, dan secara hukum belum bisa
dikatakan sebagai koruptor, karena belum ada putusan inkract dari lembaga
peradilan yang menyatakan dia sebagai koruptor. Tapi, bagi orang awam (penghuni
mayoritas di tanah republik ini), yang kebanyakan tak tahu apa itu azas
hukum “Presumption of Innocence” (praduga tak bersalah), telah
beranggapan Anas itu adalah pelaku korupsi (seorang koruptor). Orang yang nggak
ngerti hukum tentu tak bisa disalahkan jika beranggapan seperti itu.
Bukan
maksud melakukan pembenaran dan pembolehan menyebutkan Anas sebagai koruptor
dalam konteks tulisan ini. Tapi memang demikian kondisi dan tingkat pemikiran
masyarakat banyak saat ini. Kebencian terhadap kejahatan korupsi dan
pelakunya, yang imbasnya secara langsung menyengsarakan rakyat, merupakan salah
satu penyebab orang awam apriori menilai dan memberikan stempel sebagai
koruptor buat pejabat pemerintahan maupun pejabat negara, baik yang pegawai
negeri maupun politisi yang berprilaku korupsi, meskipun secara hukum masih
dalam status terindikasi, tersangka maupun terdakwa.
Anas,
bagi para pengamat tingkat kampung yang kerap mengekspresikan pendapatnya
dari dari warung ke warung, sudah dianggap sebagai koruptor. Tak penting bagi
mereka Anas masih berstatus tersangka. Oleh mereka, KPK seolah dianggap lembaga
yang telah menjustifikasi Anas sebagai seorang koruptor. Apalagi tingkat
kepercayaan masyarakat terhadap KPK sangat tinggi, dan KPK telah dianggap
sebagai lembaga yang berprestasi menjaring koruptor kelas kakap, serta para
koruptor yang dijaring KPK pun tak pernah lolos dari jeratan hukum.
Serangan
Anas terhadap SBY dan Partai Demokrat pun, disikapi oleh kalangan men
in the street tersebut, sebagai bentuk pelampiasan dendam dan sakit hati
seorang koruptor. Perseteruan Anas versus SBY dan Partai Demokrat juga dianggap
bentuk pertarungan seorang koruptor melawan penguasa partai tempat bersarangnya
para koruptor. Halaman-halaman berikutnya yang akan dibuka Anas dianggap
juga dianggap berisikan bukti catatan para politisi yang bakal dijadikannya
sebagai koruptor.
Loyalitas
Anas yang masih beranggapan Anas telah dizholimi, harus bisa menerima
konsekwensi jika mayoritas penghuni bumi pertiwi ini, akan menilai mereka sebagai
antek-antek seorang koruptor. Termasuk para tokoh, politisi dan pejabat, yang
memberi dukungan kepada Anas bertarung melawan SBY dan Partai Demokrat,
terlepas apa motivasi dan maksudnya, juga harus bisa memahami dan menerima jika
dinilai sebagai pendukung koruptor.
Agresifitas
serangan Anas terhadap SBY dan partai yang pernah dipimpinnya, harus
diakui mendapat banyak simpati dan dukungan, meskipun simpati dan dukungan
mengalir karena ada kepentingan terselubung, serta sangat kentara muatan
politiknya Tapi seorang Anas harus ingat bahwa kemungkinan besar jauh
lebih banyak orang yang menganggapnya, memang benar-benat terlibat
sebagai pelaku extra ordinary crime alias koruptor dalam kasus Korupsi
Proyek Hambalang. (***)
Klik dan Baca juga Artikel ini di :
http://www.facebook.com/notes/simbolon-m-alinapiah/anas-seorang-koruptor/10151350253096864
Tidak ada komentar:
Posting Komentar