SBY Galau…..
Oleh : M Alinapiah Simbolon
Orang-orang
dekat Susilo Bambang Yudhoyono, baik dari kalangan Partai Demokrat,
maupun dari staf ahli dan juru bicaranya, tampaknya secara bergantian melakukan
tangkisan dan pembelaan atas gelontoran serangan Anas terhadap Partai Demokrat
dan terhadap SBY. Ada yang membantah, ada yang melakukan serangan balik, ada
yang bernada menenangkan, dan tak sedikit pula yang menganggap serangan Anas
tak ada apa-apanya, tak perlu dikhawatirkan dan siap dihadapi.
Ketua
DPP Partai Demokrat, Jafar Habsah, ,mengaku tak khawatir dengan manuver Anas.
Ulil Abshar Abdaila yang juga Ketua DPP Partai Demokrat mengatakan SBY siap
menghadapi halaman-halaman apapun yang akan dibuka siapapun termasuk Anas.
Begitu juga Staf Ahli presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga,
mengatakan SBY tak terganggu atas penyataan Anas.
Sulit
untuk dipercaya kalau SBY tak terganggu ataupun terusik dengan serangan Anas.
Tanggapan dari orang-orang dekat SBY, baik yang di Partai Demokrat maupun
yang dari dilingkungan istana, termasuk pernyataan yang menyatakan
SBY tak terganggu oleh serangan Anas sebenarnya hanya sekedar trik untuk
menutupi kegalauan SBY. Kalau memang SBY merasa tak galau, biarlah publik yang
menilai tak perlu adanya pernyataan yang menyatakan SBY tak khawatir, tak
terganggu dan siap dihadapi. Dan tak perlu adanya respon reaktif dari
orang dekat SBY, dan orang-orang dekat SBY tak perlu terpancing oleh
pernyataan dan tudingan yang digelontorkan Anas, kalau memang pihak
Partai Demokrat dan pihak SBY menilai pernyataan dan tudingan Anas tersebut
hanyalah sebatas prejudice atau isu.
Publik
sebenarnya bisa menilai dan menganalisa efektivitas dampak dari serangan Anas.
Terlepas apakah serangan Anas itu bisa dibuktikan secara hukum atau tidak, dan
apakah serangan Anas itu hanya sebatas prejudice, namun tohokan serangan
Anas, sangat dirasakan Partai Demokrat akan mengganggu dan
menghambat proyek rehabilitasi Partai Demokrat yang digagasi SBY. Tak
hanya itu tohokan serangan Anas juga dirasakan SBY dapat menghancurkan citranya
baik sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di Partai Demokrat, sebagai kepala
negara dan pemerintahan, serta sebagai kepala keluarga, karena serangan
Anas juga mengarah kepada putra sulungnya Edhi Baskoro Yudhoyono yang dikaitkan
terlibat menerima uang 900 ribu dollar AS dari Proyek Hambalang.
Kalau
sebelumnya orang-orang dekat SBY melontarkan pernyataan seakan SBY tak merasa
galau atas serangan Anas, tampaknya tak segampang itu diyakini public. Justru
kegalauan SBY juga terpancar dari kegalauan yang diperlihatkan sejumlah elit di
Partai Demokrat lainnya. Salah satunya kegerahan yang ditunjukkan Marzuki Alie,
sehubungan dengan tudingan Anas atas keterlibatan Ibas menerima dana 900 ribu dollas AS dari Proyek Hambalang. Khusus buat Ibas, pembelaan Marzuki Alie
terlihat sangat berlebihan. Saat tersebarnya dokumen yang diduga milik
Yulianis, mantan Direktur Keuangan PT Anugrah Nusantara yang dalam dokumen itu
mengindikasikan keterlibatan Ibas, Ketua DPR RI itu dengan lantang membantah
dan mengatakan dokumen itu bisa saja sengaja dibuat orang. Ia juga meminta
publik jangan berfantasi dengan menganggap data itu sahih dan valid sehingga
bisa disebarkan begitu saja, dan menurutnya data itu bisa saja diketik.
Tak
hanya itu, Marzukie Alie pun mengeluhkan sekaligus mengkritisi media yang
selalu menampilkan Anas setiap harinya. Katanya, setiap pagi hingga malam,
kalimat Anas dalam pidato pengunduran dirinya selalu diulang-ulang dalam
pemberitaan di televisi. Marzuki pun menyoroti sikap Anas yang membuat banyak
pernyataan ke media massa. Tak hanya itu, keberatan Partai Demokrat
melalui Fraksi Partai Demokrat, sehubungan dengan rencana kedatangan Tim Kecil
yang merupakan bagian dari Timwas Century, menyambangi Anas terkait pernyataan
politisi partai Hanura Yuddy Chrisnandi yang menyebut Anas telah menyiapkan
diri untuk membongkar Skandal Bank Century, mengindikasikan kegalauan Partai
Demokrat yang juga merupakan pancaran kegalauan SBY.
Memang,
SBY tak menunjukkan sikap galau atas serangan Anas, karena SBY belum pernah
mengomentarinya secara langsung, terutama serangan Anas yang
melibatkan Ibas, putra sulungnya yang juga Sekretaris Jendral DPP Partai
Demokrat, yang dituding menerima uang Proyek Hambalang. Tapi, jika melihat
respon mertua Ibas, yaitu Hatta Rajasa yang juga Ketua Umum DPP Partai
Amanat Nasional dan Menteri Kordinator Perekonomian, begitu memperlihatkan
kegalauan sehingga reaktif membela menantunya dengan menuding pernyataan Anas tersebut adalah fitnah, serta merasa yakin Ibas tak terlibat, maka
tak pelak memicu penilaian jika SBY selaku orang tua kandungnya, diyakini jauh
lebih merasa galau dibandingkan kegalauan yang dirasakan dan diperlihatkan
besannya, yang hanya sebatas mertua Ibas. Bedanya SBY tak memperlihatkan
kegalauannya. (***)
Klik dan Baca juga Artikel ini di :
http://www.facebook.com/notes/simbolon-m-alinapiah/sby-galau/10151337682686864
Tidak ada komentar:
Posting Komentar