Minggu, 03 Maret 2013

Perlawanan Terselubung Ala SBY




Perlawanan Terselubung Ala SBY

Oleh : M Alinapiah Simbolon


Susilo Bambang Yudhoyono memperlihatkan sikap seolah tak mau berbantah-bantahan dalam menanggapi serangan Anas yang mengarah kepadanya dan kepada Partai Demokrat. Saat berada di Banda Halim Perdanakesuma sebelum bertolak ke Jerman Minggu (3/3), tak banyak kalimat yang keluar dari mulut SBY menyikapi serangan Anas Urbaningrum. Pernyataan SBY Sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, yang pertama  hanya minta agar Anas fokus mengahadapi kasusnya, dan dan yang kedua SBY menilai  persoalan hukum yang dihadapi Anas telah sudah masuk ke ranah politik. 

Penyataan pertama biasa-biasa saja dan merupakan pengulangan dari apa yang dikatakan SBY ketika mengambil alih otoritas Partai Demokrat dari tangan Anas Sementara penyataan yang kedua harus diakui memang pernyataan yang sangat kentara mencerminkan kegalauan SBY, akibat efek dari serangan Anas, serta banyaknya support dari lintas tokoh dan lintas partai yang memberikan dukungan kepada Anas.

Sebenarnya ada pernyataan lain yang dilontarkan SBY, diluar penyikapannya atas serangan Anas dan dilontarkannya diluar kapasitasnya sebagai, namun pernyataan tersebut punya makna sebagai bentuk perlawanan terselubung atas serangan Anas, sebab SBY berbicara dengan kapasitas sebagai Presiden dengan mengatasnamakan  pemerintah dalam konteks kepentingan rakyat.  

Pernyataan tersebut terkait kondisi perpolitikan di Indonesia yang  rentan membuat pemerintah
mengalami goncangan, yang menurut SBY hal itu  berdasarkan pantauannya dan laporan inteligen negara. Terkait hal itu SBY meminta kepada para elite politik dan kelompok-kelompok tertentu agar jangan keluar dari jalur domokrasi. Dan SBY minta agar jangan ada upaya untuk membuat pemerintah tergoncang. 

Yang membuat menarik dari pernyataan SBY itu, karena pernyataan tersebut gampang terbaca apa yang melatarbelakanginya, dan kemana arahnya. Karena gampang terbaca Apalagi pernyataan SBY tercetus seolah dialaskan untuk kepentingan nasional, padahal substansinya pernyataan itu keluar dari mulut SBY, akibat kegalauan dan rasa khawatir berlebihan dari SBY atas gencarnya serangan Anas dan banyaknya dukungan terhadap Anas baik dari lintas tokoh dan dari lintas  partai. 

Pernyataan SBY yang meminta para elit partai dan kelompok- tertentu agar jangan keluar dari jalur demokrasi, sebenarnya sangat jelas maksud dan tujuannya, kendati SBY berbicara sebagai Presiden, serta mengalaskan kepentingan rakyat dan pemerintahan.  Maksud dan tujuan aslinya adalah meminimalisir dan menetralisir serangan Anas, sekaligus ingin  mengarahkan pemikiran publik, bahwa serangan Anas terhadap SBY dan Partai Demokrat, serta besarnya dukungan sekutu Anas dari lintas tokoh dan lintas partai, sudah berada diluar jalur demokrasi dan berpotensi menggoncang pemerintahan.    

Selain itu pernyataan SBY itu juga punya maksud dan tujuan, untuk mengarahkan pemikiran rakyat bahwa sangat berbahaya jika pemerintah tergoncang akibat tak kondusifnya perpolitikan Indonesia, karena para elit politik dan kelompok-kelompok telah berada diluar jalur demokrasi.  

Dalam konteks ini,  SBY sengaja menebarkan rasa takut kepada rakyat negeri ini, dengan menjadikan pemerintah sebagai bamper. SBY ingin mengarahkan penilaian masyarakat bahwa akan sangat berbahaya jika pemerintah dalam keadaan tergoncang akibat situasi politik yang tak kondusif karena sikap dan perbuatan para elit partai dan kelompok-kelompok tertentu yang berada diluar jalur demokrasi.  Intinya juga SBY ingin menakut-nakuti dengan menggiring agar rakyat negeri ini menilai dan menuding serangan Anas serta dukungan lintas tokoh dan lintas partai terhadap Anas, sudah berada diluar jalur demokrasi, dan dapat membuat pemerintahan dalam keadaan tergoncang, membuat negara dalam keadaan gonjang-ganjing, dan dikhawatirkan menyusahkan rakyat. 

Efektif tidaknya trik penggiringan opini publik yang dilakukan SBY, itu tergantung situasi dan kondisi. Namun yang perlu menjadi catatan  bahwa pernyatan SBY tersebut adalah bentuk perlawanan terselebung yang dilakukan SBY terhadap serangan Anas, karena SBY berbicara mengatasnamakan kepentingan  negara dan pemerintah Paling tidak, ditengah kebingungannya mencari cara mengcounter serangan Anas, SBY masih bisa melakukan revans dengan cara yang tak frontal dengan Anas, kendati pernyataan SBY tersebut gampang terbaca apa latar belakang serta maksud dan tujuan sebenarnya. Dan sangkin gampangnya pernyataan SBY tersebut terbaca, sampai-sampai Menko Polhumkam Djoko Suyanto pun meluruskan pernyataan SBY tersebut dan meminta tak dibawa dan dikait-kaitkan dengan masalah dan urusan politik. (***)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Running Teks ANTARA


Berita Terkini dari ANTARA