Perlawanan Terselubung Ala SBY
Oleh : M Alinapiah Simbolon
Susilo
Bambang Yudhoyono memperlihatkan sikap seolah tak mau berbantah-bantahan dalam menanggapi
serangan Anas yang mengarah kepadanya dan kepada Partai Demokrat. Saat berada
di Banda Halim Perdanakesuma sebelum bertolak ke Jerman Minggu (3/3), tak
banyak kalimat yang keluar dari mulut SBY menyikapi serangan Anas Urbaningrum. Pernyataan
SBY Sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, yang pertama hanya
minta agar Anas fokus mengahadapi kasusnya, dan dan yang kedua SBY
menilai persoalan hukum yang dihadapi Anas telah sudah masuk ke ranah
politik.
Penyataan
pertama biasa-biasa saja dan merupakan pengulangan dari apa yang dikatakan SBY
ketika mengambil alih otoritas Partai Demokrat dari tangan Anas Sementara
penyataan yang kedua harus diakui memang pernyataan yang sangat kentara mencerminkan
kegalauan SBY, akibat efek dari serangan Anas, serta banyaknya support dari lintas
tokoh dan lintas partai yang memberikan dukungan kepada Anas.
Sebenarnya
ada pernyataan lain yang dilontarkan SBY, diluar penyikapannya atas serangan Anas
dan dilontarkannya diluar kapasitasnya sebagai, namun pernyataan tersebut punya
makna sebagai bentuk perlawanan terselubung atas serangan Anas, sebab SBY
berbicara dengan kapasitas sebagai Presiden dengan mengatasnamakan pemerintah dalam konteks kepentingan rakyat.
Pernyataan
tersebut terkait kondisi perpolitikan di Indonesia yang rentan membuat pemerintah
mengalami goncangan, yang menurut SBY hal itu berdasarkan pantauannya dan laporan inteligen negara.
Terkait hal itu SBY meminta kepada para elite politik dan kelompok-kelompok tertentu
agar jangan keluar dari jalur domokrasi. Dan SBY minta agar jangan ada upaya
untuk membuat pemerintah tergoncang.
Yang
membuat menarik dari pernyataan SBY itu, karena pernyataan tersebut gampang
terbaca apa yang melatarbelakanginya, dan kemana arahnya. Karena gampang
terbaca Apalagi pernyataan SBY tercetus seolah dialaskan untuk kepentingan
nasional, padahal substansinya pernyataan itu keluar dari mulut SBY, akibat
kegalauan dan rasa khawatir berlebihan dari SBY atas gencarnya serangan Anas
dan banyaknya dukungan terhadap Anas baik dari lintas tokoh dan dari lintas
partai.
Pernyataan
SBY yang meminta para elit partai dan kelompok- tertentu agar jangan keluar
dari jalur demokrasi, sebenarnya sangat jelas maksud dan tujuannya, kendati SBY
berbicara sebagai Presiden, serta mengalaskan kepentingan rakyat dan
pemerintahan. Maksud dan tujuan aslinya
adalah meminimalisir dan menetralisir serangan Anas, sekaligus ingin mengarahkan pemikiran publik, bahwa serangan
Anas terhadap SBY dan Partai Demokrat, serta besarnya dukungan sekutu Anas dari
lintas tokoh dan lintas partai, sudah berada diluar jalur demokrasi dan
berpotensi menggoncang pemerintahan.
Selain
itu pernyataan SBY itu juga punya maksud dan tujuan, untuk mengarahkan
pemikiran rakyat bahwa sangat berbahaya jika pemerintah tergoncang akibat tak
kondusifnya perpolitikan Indonesia, karena para elit politik dan
kelompok-kelompok telah berada diluar jalur demokrasi.
Dalam
konteks ini, SBY sengaja menebarkan rasa
takut kepada rakyat negeri ini, dengan menjadikan pemerintah sebagai bamper.
SBY ingin mengarahkan penilaian masyarakat bahwa akan sangat berbahaya jika
pemerintah dalam keadaan tergoncang akibat situasi politik yang tak kondusif
karena sikap dan perbuatan para elit partai dan kelompok-kelompok tertentu yang
berada diluar jalur demokrasi. Intinya
juga SBY ingin menakut-nakuti dengan menggiring agar rakyat negeri ini menilai dan
menuding serangan Anas serta dukungan lintas tokoh dan lintas partai terhadap
Anas, sudah berada diluar jalur demokrasi, dan dapat membuat pemerintahan dalam
keadaan tergoncang, membuat negara dalam keadaan gonjang-ganjing, dan
dikhawatirkan menyusahkan rakyat.
Efektif
tidaknya trik penggiringan opini publik yang dilakukan SBY, itu tergantung
situasi dan kondisi. Namun yang perlu menjadi catatan bahwa pernyatan SBY tersebut adalah bentuk
perlawanan terselebung yang dilakukan SBY terhadap serangan Anas, karena SBY
berbicara mengatasnamakan kepentingan negara
dan pemerintah Paling tidak, ditengah kebingungannya mencari cara mengcounter
serangan Anas, SBY masih bisa melakukan revans dengan cara yang tak frontal
dengan Anas, kendati pernyataan SBY tersebut gampang terbaca apa latar belakang
serta maksud dan tujuan sebenarnya. Dan sangkin gampangnya pernyataan SBY
tersebut terbaca, sampai-sampai Menko Polhumkam Djoko Suyanto pun meluruskan
pernyataan SBY tersebut dan meminta tak dibawa dan dikait-kaitkan dengan masalah
dan urusan politik. (***)
Klik dan Baca juga Artikel ini di :
http://www.facebook.com/notes/simbolon-m-alinapiah/perlawanan-terselubung-ala-sby/10151342414311864
Tidak ada komentar:
Posting Komentar