Ruhut “ Yudhoyono” Sitompul, Pantas Pimpin Demokrat
Oleh : M Alinapiah Simbolon
Sulit memprediksi siapa yang bakal memimpin Partai Demokrat,
hasil Kongres Luar Biasa (KLB) yang rencananya digelar di Bali. Jangankan untuk
memprediksi siapa yang menjadi Ketua Umum, soalnya siapa yang mencalonkan diri
sebagai kandidat saja belum terendus, kendati sudah banyak nama yang terwacana
sebagai kandidat, Sementara Susilo Bambang Yudhoyono sendiri, juga terkesan tak
mau terjebak masuk ke ranah pembahasan figur calon.
Ditengah keinginan internal partai agar calon Ketua Umum
berasal dari kader partai, terwacana pula nama-nama dari lingkungan keluarga
SBY, diantara Ibu Ani Yudhoyono dan Pramono Edi (Adik Ibu Ani) yang
sekarang menjabat Kepala Staf Angkatan Darat. Sosok Edhi Baskoro Yudhoyono
(Ibas), juga masih terwacana, meskipun SBY
pernah menegaskan kalau putra bungsunya
itu tidak akan mencalonkan diri.
Munculnya pernyataan dari sejumlah kader yang mewacanakan
calon dari figur lingkaran keluarga SBY, membuktikan bahwa masih banyak elit
Partai Demokrat yang memang tak mau Partai Demokrat keluar dari koridor
kekuasaan SBY, sembari elit partai yang berkarakter penjilat tersebut, ingin
mencari muka serta memposisikan diri sebagai pendukung tulen SBY. Tak
hanya itu, ada juga keinginan dari kalangan pendukung SBY agar tak terulang
lagi kisah lalu dimana calon Ketua Umum yang secara implisit direstui SBY tak
berhasil terpilih di Kongres II Partai Demokrat 2010.
Ada kemungkinan SBY takkan merestui ketika figur lingkungan
keluarganya, dicalonkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Meskipun SBY masih
sangat menginginkan kuku kekuasaannya masih tercengkram di Partai Demokrat. SBY
tak bodoh mendukung calon dari lingkungan keluarganya, sebab SBY sadar, dalam
kondisi Partai Demokrat yang tengah sekarat, tak mungkin mau mengambil resiko
mendukung keluarganya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat pada KLB mendatang. Lain
cerita kalau SBY memang menginginkan seperti itu dan ingin Partai Demokrat
laksana dinasti dengan kekuasan bergaya monarkhi.
Jika SBY masih ingin kuku kekuasaannya tetap tercengkeram di
Partai Demokrat, maka yang paling tepat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat
adalah figur yang merupakan pendukung setia SBY. Lalu pertanyaannya, siapa
figur setia SBY yang tepat memimpin Partai Demokrat?
Banyak figur, dan figur tersebut memang harus dikondisikan
untuk menang dalam KLB. Kalau menilai siapa figur yang paling setia terhadap
SBY, tak ada duanya adalah Ruhut Sitompul. Politisi Partai Demokrat ini,
satu-satunya yang berani membela SBY dalam situasi dan kondisi apapun. Dalam
berbagi pertemuan, diskusi ataupun debat yang terekspos publik, Ruhut tak malu
dan sungkan bersitegang urat leher melakukan pembelaan ketika ada fihak yang
mendiskreditkan SBY. Ketika Anas masih menjabat Ketua Umum Partai Demokrat,
semua kader Partai Demokrat, termasuk yang dekat dengan SBY pasang muka dua,
dan tak ada yang berani berseberangan dengan Anas ketika sorotan negatif terhadap
Partai Demokrat datang bertubi-tubi akibat keterlibatan Anas di Proyek
Hambalang. Terbukti satu-satunya orang yang berani berseberangan dengan Anas
dan mendesak Anas mengundurkan diri sebagai Ketua Umum adalah orang yang
bernama Ruhut Sitompul.
Soal dukungan dan pembelaan terhadap SBY, memang Ruhut tak
ada duanya. Terbukti ketika dia dicampakkan dari kepengurusan DPP Partai
Demokrat, Ruhut tak bergeming dan tetap memposisikan diri sebagai pendukung
setia SBY. Bahkan dinyatakannya kiblatnya di Partai Demokrat adalah sosok SBY.
Kalau menilai secara jujur, harus diakui, tak satupun
orang-orang di Partai Demokrat yang berani pasang badan seperti Ruhut
dalam membela SBY. Ruhut tak peduli dengan banyaknya hujatan yang
diarahkan kepadanya, hanya untuk membela SBY. Tak diragukan kalau Ruhut itu
adalah sosok yang sangat SBY isme.
Membahas figur yang tepat untuk memimpin Partai Demokrat,
dalam konteks membela kepentingan SBY dan mempertahankan kekuasaan SBY di
Partai Demokrat, Ruhut merupakan figur yang paling tepat. Keberpihakan dan
kesetian Ruhut terhadap SBY tak perlu perlu diragukan, malah keberpihakan dan
kesetiaannya seakan melebihi keberpihakan dan kesetian keluarga atau saudara
SBY. Melihat perjuangan Ruhut dalam membela SBY, pantas Ruhut dianggap menjadi
bagian keluarga SBY, dan kalau boleh sangat pantas pula jika diantara nama
Ruhut ditempelkan nama “Yudhoyono", sehingga namanya menjadi Ruhut “Yudhoyono
“ Sitompul.
Kalau kader Partai Demokrat dan SBY jeli, tak salah kiranya
Ruhut “Yudhoyono” Sitompul, masuk
bursa calon Ketua Umum Partai Demokrat pada KLB mendatang. Dari segi kepantasan,
Ruhut sangat pantas karena dia memang kader partai. Bahkan militansinya sebagai
kader Partai Demokrat jauh lebih tinggi dibandingkan kader yang lain,
membuatnya lebih pantas memimpin. SBY harus menyadari Ruhut adalah kader partai
yang punya kelebihan dibandingkan kader lainnya. Keberaniannya harus diancungi
jempol, dan loyalitasnya dan kepatuhannya terhadap SBY tak perlu diragukan.
Selain itu Ruhut termasuk kader yang multi talenta (serba bisa)
dan termasuk jago berakting. Hal itu dipengaruhi oleh multi background yang
dimilikinya. Dia mantan pengacara
kondang yang ekxpert di bidang hukum, politikus handal karena sudah lama
berkecimpung di dunia politik, dan terkenal sebagai seorang artis serta jago
melawak.. Dapat dibayangkan, jika Ruhut “Yudhoyono” Sitompul yang memimpin
Partai Demokrat, kemungkinan besar suasana dan ketegangan di Partai Demokrat
akan mencair menjadi suasana segar dan penuh gelak tawa. Sebab Ruhut seorang
politisi merangkap sebagai seorang pelawak. (***)
Klik dan Baca juga Artikel ini di :
http://politik.kompasiana.com/2013/03/12/ruhut-yudhoyono-sitompul-pantas-pimpin-demokrat-541449.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar