Kamis, 09 Mei 2013

Gaya Cantik Jokowi, Menghindarkan Prilaku Korup




Gaya Cantik Jokowi, Menghindarkan Prilaku Korup

Oleh : M Alinapiah Simbolon


Joko Widodo Alias Jokowi memang sosok yang spektakuler. Apa yang dikerjakannya selalu menjadi entri poin serta kerap melahirkan apresiasi.  Dikenal dan tercap sebagai pemimpin yang pro rakyat adalah proses realita, dan tak dipoles dengan make up politik. Jokowi juga berupaya agar kepemimpinanya sebagai Gubernur DKI Jakarta tak punya celah, khususnya tak tercelah dari namanya prilaku korup. Transparansi di kepemimpinan dan perjalanan pemerintahan DKI Jakarta dibawah kendali Jokowi, nyata terlihat berjalan secara konsekwen dengan target untuk kepentingan masyarakat banyak. Kendati terkadang ada riak dan resistensi atas kebijakan Jokowi, namun sampai detik ini, tak secuil pun sikap dan kebijakannya mengandur unsur kepura-puraan.

Tekad Jokowi agar pemerintahan yang dipimpinnya bersih dan bebas KKN, terimplementasi  dengan gaya kepemimpinan Jokowi, dan juga tak terlepas dari dukungan gaya kepemimpinan partnernya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sinkronisasi antara Jokowi dan Ahok memimpin DKI Jakarta, terutama dalam hal terciptanya Good Government  (pemerintahan yang bersih), dan Good Governance (penyelenggara pemerintahan yang baik), memicu penilaian positif. 

Kalau ditelusuri, segenap kebijakan Jokwi, terlekat rambu-rambu agar terhindar dari prilaku korupsi. Muaranya untuk menciptakan Good Government  dan Good Governance. Lelang jabatan Satuan Kerja Perangkat Daerah, sebuah kebijakan yang dinilai innovatif, dan vested dari kebijakan lelang jabatan tersebut kental niat untuk membersihkan pemerintahan dan para pejabat dari prilaku korup. Malah masih dalam proses awal lelang jabatan, sudah ketahuan mana pejabat yang layak dan mana yang tak layak. Malah ada lurah yang masih menjabat terbongkar boroknya, awalnya karena sang lurah gerah dan memprotes kebijakan soal lelang jabatan tersebut. 

Transparansi penggunaan anggaran, dari awal juga menjadi komitmen Jokowi dan didukung deputinya Ahok. Selaku Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok yang diberi kewenangan, juga melakukan sejumlah terobosan agar anggaran tak berpeluang digelapkan. Salah satu contoh adalah kebijakan Ahok yang me youtube kan setiap rapat, agar diketahui dan terinformasi ke publik.  DPRD DKI Jakarta pun tak berkutik ketika Jokowi dan Ahok tak memposisikan diri menjadi tukang lobbi dan berkongkalikong dengan DPRD, terkait sejumlah kebijakan yang  memerlukan permbahasan DPRD, salah satunya termasuk soal pembahasan R APBD yang diajukan pemerintah DKI Jakarta.

Soal Jalan Layang Non Tol kampung Melayu-Tanah Abang yang sempat dihentikan pengerjaannya juga merupakan sikap dan kebijakan Jokowi untuk menghindari agar kepemimpinannya dan pemerintahannya tak terjebak masalah. Sebab proyek senilai Rp 2.02 Triliun yang merupakan warisan pemerintahan sebelumnya diduga bermasalah karena tak selesai sampai batas waktu  pengerjaannya yaitu sampai akhir tahun 2012. Memang akhirnya, Jokowi memutuskan proyek tersebut dilanjutnya untuk kepentingan masyarakat, namun keputusan itu dilaksanakan setelah meminta pihak BPK dan BPKP melaksanakan audit. Setidaknya Jokowi berupaya agar masalah proyek Jalan Layang Non Tol tersebut, tak berimbas pada pemerintahan setelah dipimpinnya.

Gaya kemimpinan Jokowi sangat kental dengan sikap dan kebijakan penghindari hal-hal yang memberi peluang terjadinya prilaku korupsi. Dari sejumlah sikap dan kebijakan Jokowi yang demikian, yang menarik dan sangat patut jadi contoh adalah sikap Jokowi yang menyerahkan hadiah berupa Gitar Bas yang diterimanya dari personil band Metallica, Robert Trujillo, ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebelum menyerahkan hadiah gitar bass bermerek Ibanez warna merah maron tersebut ke KPK Jokowi sebelumnya juga menyampaikan dan memperlihatkannya gitar bass bertuliskan pesan kepada publik. Tujuan sosok penggemar musik rock dan fans Metallica dari Amerika tersebut,  menyerahkan hadiah Gitar Bas bertanda tangan sang pemilik gitar bass, agar KPK menilai apakah hadiah tersebut termasuk gratifikasi atau tidak. Kalau tidak ada unsur gratifikasinya, akan menjadi milik Jokowi dan jika dinilai sebagai gratifikasi, maka akan disita oleh Negara.

Sikap Jokowi tersebut mendapat apresiasi ditengah rendahnya kesadaran pejabat publik untuk melaporkan ketika mendapat hadiah. KPK pun memberikan apresiasi atas sikap  Jokowi. Salah satu media portal Nigeria pmnewsnegeria.com juga memuji langkah Jokowi. Tulisan di media tersebut, menyebutkan Jokowi berbeda dibandingkan dengan pejabat lain, karena rela melaporkan hadiah gitar bas pemberian Robert Tujillo. Bahkan apa yang dilakukan Jokowi jauh lebih baik daripada pejabat di Nigeria.

Tak berlebihan kalau dikatakan gaya kepemimpinan Jokowi yang berorientasi menghindari peluang terjadinya hal-hal yang berkaitan dengan korupsi, salah satunya termasuk penyerahan hadiah yang diterimanya berupa gitar bass dari bassis band Metallica, sebagai gaya cantik dari seorang Jokowi. Kalau dianggap untuk mencari popularitas terkait penyerahan hadiah gitar bas tersebut, sangat tak mungkin. Sebab segala sikap dan kebijakan seorang Jokowi sebelumnya, sudah teruji tak terindikasi semata-mata bertujuan mencari popularitas. Terlepas kalaupun ada yang menilai miring, yang pasti penyerahan hadiah gitar bas tersebut, dinilai sebuah keputusan yang cantik dari seorang Jokowi yang dikenal pro rakyat. (***)

Klik dan Baca Artikel ini di :


2 komentar:

  1. Membuat toko online

    Ijinkan kami meninggalkan jejak di ruang komentar ini. Sangat senang berkunjung ke website anda, informatif dan edukatif. Kita selalu tunggu update-nya.

    membuat-toko-online

    BalasHapus

Running Teks ANTARA


Berita Terkini dari ANTARA