SBY Berlagak Merakyat
Oleh
: M Alinapiah Simbolon
Presiden SBY, kini
telah punya akun twitter. Akun twitter milik SBY tersebut bernama @SBYudhoyono,
resmi diluncurkan Sabtu tanggal 13 April 2013. Beberapa hari sebelum diluncurnya,
kalangan istana dan kalangan yang dekat dengan SBY, lebih dahulu
mempublikasikan bahwa SBY akan punya akun twitter resmi. Setelah @SBYudhoyono
resmi diluncurkan, kalangan istana kembali menegaskan bahwa @SBYudhoyono,
adalah benar akun twitter milik SBY.
Melihat akun
twitter SBY, maka terlihat pas foto SBY pakai kaos pada profil
(foto) akun twitter. Lalu gambar SBY sedang dikerubungi orang banyak pada
Header yang jadi latar belakang akun. Di permukaan Header tepatnya dibawah Foto
profil, tertera nama S. B. Yudoyono (nama pemilik akun) dan
dibawahnya @SBYudoyono (nama akun). Selanjutnya dibawah nama akun
tertera kalimat “Akun Resmi Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Dikelola oleh
Staf Khusus Presiden Republik Indonesia. Twit dari Presiden di tandai *SBY*”, dan
dibawahnya lagi tertera nama situs presidenri.go.id (nama situs presiden). Sementara
Background tampilan twitter SBY adalah gambar bendera merah putih berkibar,
dengan latar warna biru. Di sisi kiri bawanya ada logo SBY, dan dibawahnya
tertera kalimat Majukan Indonesia, Kita Bisa.
Dari penampilan
akun twitter SBY, yang menarik adalah Gambar SBY sedang dikerubungi banyak
orang, pada Header yang jadi latar belakang akun twitternya. Tampak pada gambar
tersebut orang banyak berdesakan ingin menyalami SBY. Jika tampilan akun twitter SBY
dicap meniru tampilan akun twitter Barack
Obama, sebagaimana dikatakan banyak orang, memang begitulah realitanya. Yang
pasti, selain meniru akun twitter milik Obama, gambar tersebut memang sangat
sengaja di posting untuk memperlihatkan kepada publik bahwa SBY adalah sosok
yang merakyat.
Kalau dikaji
secara mendalam, tampilan akun twitter SBY secara keseluruhan memang disetting
untuk mengarahkan pemikiran publik agar menilai sosok SBY secara positif dalam
arti SBY akan dinilai sebagai pemimpin yang dekat rakyat. Sayangnya, pemakai
twitter (tweeple) di Indonesia adalah golongan orang yang mengerti teknologi dan dunia online. Orang
yang mengerti dunia online kebanyakan
adalah orang yang paham dan mengerti menilai secara objektif. Sehingga para
tweeple,
jika melihat tampilan akun twitter SBY,
tak segampang itu langsung menilai SBY sebagai pemimpin yang merakyat, hanya
karena melihat gambar SBY di tampilan akun twitternya sedang dikerubungi orang
banyak.
Para tweeple, yang
punya background pendidikan yang mumpumi, seperti para aktivis, akademisi
(mahasiswa dan dosen), jurnalis, tokoh, seniman, budayawan dan politisi yang
kebanyakan sebagai tweeple aktif dan selalu kritis, tentu takkan terperangah melihat tampilan akun twitter SBY. Bagi para tweeple seperti ini tentu akan menilai SBY melakukan
pencitraan melalui akun twitternya. Dan kemungkinan besar di Tweets akun twitter SBY, akan
terbaca kiriman Tweet bernuansa kritikan dan sorotan tajam, bahkan bernuansa
hujatan terhadap SBY, dari para para Tweeter kalangan yang kerap
mengkritik.
Meskipun kesannya sangat terlambat, harus diakui keputusan SBY menggunakan
media sosial twitter, sebagai media kicauannya dan media pencitraan dirinya
adalah sangat tepat. Pemberitaan negatif belakangan ini melalui berbagai
media, termasuk berita hujatan yang tertuju ke sosok SBY terkait dengan
buruknya citra Partai Demokrat, membuat citra SBY semakin anjlok dimata publik.
Dan SBY yang masih punya kepentingan politik,
kendati tak bias lagi mencalonkan diri jadi presiden. Salah satu tujuan politik SN|BY, sebagaimana santer terdengar adalah menggiring salah satu keluarganya sebagai Capres pada
Pilpres 2014 melalui Partai Demokrat yang kini sepenuhnya telah dikuasai SBY. Tujuan itu tentu membuat SBY harus melakukan
recitranisasi dan revans atas pemberitaan negatif atas dirinya
tersebut.
Sebagaimana diketahui, SBY bukanlah politikus yang memiliki media, seperti
Abu Rizal Bakri, Surya Paloh, Hary Tanoesoedibyo dan Dahlan Iskan. Karena
tak punya media, tentu Twitter lah media yang jadi pilihan SBY dan media
twitter yang paling tepat untuk melakukan recitranisasi dan revans atas pemberitaan negatif terhadap dirinya
tersebut. Hal itu sejalan dengan melonjaknya pengguna twitter di Indonesia.
Apalagi Indonesia berada di urutan kelima sebagai negara penggunang twitter di
seluruh dunia, dan nomor satu di Asia. Pengguna twitter Indonesia
menyumbang 15 persen dari total seluruh Tweets di seluruh dunia. Bahkan
beberapa Tweet dari Indonesia telah menjadi trending topik dunia.
Yang menjadi pertanyaan. apakah akun twitter SBY tersebut efektif menjadi
intrumens recitranisasi dan revans atas pemberitaan negatif
belakangan ini terhadap SBY ?
Yang pasti tampilan akun Twitter SBY yang menggambarkan SBY seolah sebagai
sosok yang merakyat, merupakan upaya awal dari SBY untuk melakukan
recitranisasi dan revans. Persoalan efektif atau tidak, itu cerita nanti, karena masih memerlukan proses
waktu.
Kondisi sekarang
ini sosok
SBY telah bertubi-tubi dihantam pemberitaan miring terutama terkait masalah
Partai Demokrat dan kadernya yang terlibat dan terkait korupsi. Kendati demikian
SBY juga harus sadar akun twitter nya takkan berpengaruh besar mengembalikan citranya, jika media cetak, media
online dan televisi tetap memberikan
porsi besar
melakukan pemberitaan miring terhadap SBY,
termasuk
terhadap partai yang dipimpinnya. Malah hal yang positif dikemas di akun
twitter SBY, bisa dirilis menjadi berita
di media cetak, media online dan media televisi, bahkan bisa dijadikan pemberitaan
miring di media cetak, media online dan televisi. Apalagi jika SBY curhat via
akun twitternya, maka diperkirakan jadi santapan hangat media cetak, media online dan televisi, dan bisa dikemas jadi pemberitaan miring.
Kenyataan yang harus diterima SBY adalah akun twitter miliknya tak bisa
disetting hanya sebatas untuk pencitraan dirinya. Karena tak bisa
dihadang jika tweet-tweet berisi kritikan yang memojokkan SBY terbaca di tweets
akun twitter nya. Meskipun penggunanya melonjak dari waktu kewaktu, tapi
masyarakat awam tak pengguna twitter yang hanya membaca media cetak dan nonton
televisi yang masih sangat dominan jumlahnya di negeri ini, takkan pernah
membaca sisi positif SBY yang dikemas melalui twitter SBY.
SBY baru hitungan hari ber ngetweet ria, namun soal pemberitaan negatif yang berhubungan dengan akun twitternya tak sedikit
jumlahnya. Ada yang menilai akun twitter SBY meniru akun twitter Barack Obama.
Lalu SBY pun dianggap melakukan pencitraan. Termasuk menjadi pemberitaan,
terkait sejumlah kalangan politisi tak berkeinginan mem following SBY.
Pemberitaan miring yang agak menghangat terkait godaan artis porno
Vicky Veete asal Norwegia terhadap SBY, malah sang
artis porno tersebut melalui akun twitternya diberitakan mendapat ancaman bunuh
karena menggoda SBY via twitter.
Memang, upaya SBY
mengembalikan citranya bukan kerjaan gampang. Akun twitter yang dianggap media
tepat, belum tentu memberikan pengaruh yang besar, kendati follower di akun
twitter SBY sudah mencapai satu juta lebih dalam hitungan 4 hari. Namun satu
juta lebih follower tersebut, tak otomatis mengganggap SBY sosok pimpinan yang
merakyat, karena tampilan akun twitter SBY yang dikemas solah merakyat. Satu
juta orang follower di @SBYudhoyono, kebanyakan memfollow karena SBY seorang
presiden, bukan karena simpati dan mengidolakan serta menganggap SBY sosok
pemimpin yang merakyat.
Orang banyak
dinegeri ini (termasuk sebagian besar yang jadi follower SBY di twitter), tahu betul
SBY bukan tipe pemimpin yang merakyat ataupun yang dekat dengan rakyat. Apalagi
jika dibandingkan dengan sosok Gubernur DKI Jakarta Jokowi, maka sosok SBY jauh
dari kesan merakyat.
Mengenai gambar
SBY dikerubungi orang banyak, itu jelas gambar asli SBY dan bukan gambar
setingan. Dan wajar ada gambar SBY dikerubungi oleh orang banyak, karena dia seorang
presiden, ketika turun ketengah warga sudah pasti dikerubungi warga. Namun
karena gambar diposting jadi foto Header di tampilan akun twitter SBY, sangat
kental tujuannya segaja mempublikasikan agar sosok SBY terkesan sebagai sosok
pemimpin yang merakyat. Memang tak ada salahnya dan tak ada yang melarang akun
twitter SBY dikemas seperti itu. Namun SBY harus maklumi jika orang banyak juga
menganggap SBY berlagak merakyat, karena tampilan akun twitternya yang dikemas
seolah pemimpin yang merakyat. (***)
Klik dan Baca juga
Artikel ini di :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar