Ungkap
Soal Tugas Khusus,
Balasan
Dari Ucapan Terima Kasih Anas Buat SBY
Oleh
: M Alinapiah Simbolon
Tentu kita masih ingat ketika Anas
mengucapkan rasa terima kasih kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), setelah
dia ditahan KPK . Terkait hal itu penulis pernah memposting tulisan berjudul “ Makna Sepenggal Kalimat Ucapan Terima
Kasih Anas Buat SBY”. Dalam tulisan
tersebut penulis menyebutkan makna kalimat ucapan terima kasih itu sebagai
sinyal peringatan dan ancaman buat SBY. Lalu penulis menyebutkan setelah
ditahan Anas tidak lagi bebas berbicara, tapi paling tidak Anas akan
merealisasikan peringatan dan ancamannya menggunakan mulut pengacaranya.
Apa yang penulis sebutnya dalam tulisan
tersebut, sepertinya menjadi kenyataan. Anas akhirnya menggunakan mulut
pengacaranya, untuk menyerang SBY. Isu yang dipergunakan Anas menyerang SBY
tampaknya punya nilai yang sangat menohok. Isu tersebut adalah soal Tugas Khusus yang pernah diperintahkan
SBY kepada Anas Urbaningrum saat dia masih menjabat Ketua Fraksi Demokrat DPR
RI, dan belum menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Salah satu pengacara Anas yakni Firman Wijaya di Gedung KPK (Rabu, 5 Februari
2014), usai pemerikasaan Anas terkesan sengaja mengenduskan soal adanya tugas khusus
tersebut kepada wartawan. Dikatakannya
bahwa tugas khusus yang SBY diberikan tersebut saat Anas menjabat
sebagai Ketua Fraksi Demokrat di DPR RI. Firman juga mengatakan kalau ikhwal tugas-tugas
khusus tersebut sebagai Ketua Fraksi Demokrat DPP RI, telah diungkapkan Anas
kepada penyidik. Salah satu tugas khusus tersebut menurut Firman berkaitan
dengan Bank Century. Dikatakannya lagi bahwa Anas pernah dipanggil SBY bersama
Wakil Presiden Boediono dan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Endusan soal tugas khusus yang
diungkapkan Firman tersebut, membuat awak media penasaran, dan berupaya menggali
lebih jauh informasi soal tugas khusus tersebut. Wartawan yang menghubungi
pengacara Anas yang lain pada hari itu juga, akhirnya mendapat penjelasan soal
tugas khusus tersebut. Salah seorang pengacara Anas yaitu Handika Honggowongso
yang dihubungi wartawan mengungkapkan bahwa Anas mengaku pernah ditugaskan SBY
untuk mengamankan Kasus Bailout Bank Century. Selaku ketua Fraksi Demokrat, Anas dipanggil ke
Cikeas oleh SBY dan diminta untuk mencegah agar Pansus Century DPR tidak
mengarah baik secara hukum maupun politik ke SBY.
Menurut Handika, Anas juga diminta
melobi fraksi lain di DPR RI untuk mengamankan SBY dan membangun opini di media
massa jika SBY tak terlibat. Terkait tugas khusus itu, Anas diminta
berkordinasi dengan Wakil Presiden Boediono dan mantan Menteri Keuangan Sri
Mulyani. Sebagaimana dikatakan Firman
Wijaya, Handika juga membenarkan bahwa soal Tugas
Khusus tersebut telah diungkapkan Anas kepada penyidik KPK, namun soal
bagaimana kordinasi Anas dengan Boediono dan Sri Mulyani, hal itu akan
dijelaskan Anas pada pemeriksaan berikutnya.
Soal tugas khusus yang diungkapkan Anas
kepada penyidik KPK, dan dijadikan konsumsi publik melalui mulut pengacara
Anas, menurut penulis sebagai sebuah serangan yang langsung menusuk jantung
SBY. Benar tidaknya soal adanya tugas khusus tersebut, tentu masih menjadi
penelusuran KPK. Memang untuk sementara belum bisa menjadi fakta hukum untuk
menjerat SBY. Tapi yang jelas isu Tugas
Khusus tersebut merupakan salah satu senjata ampuh yang digunakan menghancurkan
kredibilitas SBY termasuk menambah kehancuran Partai Demokrat.
Kalaulah misalnya benar pernah SBY
memberikan tugas khusus seperti itu kepada Anas saat menjabat sebagai Ketua
Fraksi Demokrat, maka SBY sudah memperhitungkan bahwa Anas akan mengungkapkan
hal itu. SBY juga pasti menyadari bahwa ucapan terima kasih Anas kepada SBY
setelah ditahan KPK, memang punya makna peringatan dan ancaman. Dan ini adalah
salah satu balasan dari ucapan terima kasih yang diucapkan Anas. Dan jika benar soal adanya tugas khusus itu, apalagi
kelak bisa terbukti menjadi fakta hukum, maka tak bisa dipungkiri krediblitas
SBY akan hancur dimata publik dan citra Partai Demokrat yang sudah hancur akan
semakin hancur.
Sebaliknya, jika soal tugas khusus yang diungkapkan Anas
tersebut, kelak tak bisa dibuktikan sebagai fakta kebenaran, maka Anas akan
menerima konsekwensi hukum atas ungkapannya itu. Tapi hal itu tetap menjadi
sesuatu yang sangat merugikan kredibilitas
SBY sebagai seorang presiden dan pimpinan teringgi Partai Demokrat, karena soal
Tugas Khusus yang diungkapkan Anas telah menjadi konsumsi publik, dan telah
terbagun image negatif terhadap SBY dan Partai Demokrat. Sementara buat seorang Anas tak berpengaruh
apapun sebab Anas dalam posisi tak punya kredibilitas lagi secara politik
setelah berstatus tersangka dan ditahan KPK.
Kendati berada dalam posisi pesakitan,
tampaknya seorang Anas tetap piawai melakukan serangan terhadap SBY. Makna ucapan terima kasihnya kepada SBY yang
diungkapkan setelah dia ditahan KPK, tak hanya sekedar peringatan dan ancaman,,
tapi mampu diaplikasikannya dan diefektifkannya sebagai serangan dahsyat untuk
menghancurkan kredibilitas SBY dan Partai Demokrat, dengan diungkapkannya soal
tugas khusus tersebut. Apakah ini juga bagian dari realisasi Anas membuka
halaman berikutnya sebagaimana yang dijanjikannya saat dia ditetapkan sebagai
tersangka dan mundur dari Partai Demokrat
? Mungkin ya, tapi yang jelas ini
merupakan salah satu balasan dari ucapan terima kasih Anas buat SBY, sekaligus sebagai
lampiasan dendam plus ganjaran kepada SBY yang dianggap Anas berperan menjadikan
diri Anas sebagai tersangka dan jadi tahanan KPK.
Klik dan baca juga di :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar