Gaya Cantik Jokowi, Menghindarkan Prilaku Korup
Oleh : M Alinapiah Simbolon
Joko Widodo Alias Jokowi memang sosok yang spektakuler.
Apa yang
dikerjakannya selalu menjadi entri poin serta kerap melahirkan apresiasi.
Dikenal dan tercap sebagai pemimpin yang pro rakyat adalah proses realita, dan tak dipoles dengan make
up politik. Jokowi juga berupaya agar kepemimpinanya sebagai Gubernur DKI Jakarta tak
punya celah, khususnya tak tercelah dari namanya prilaku korup. Transparansi di
kepemimpinan dan perjalanan pemerintahan DKI Jakarta dibawah kendali Jokowi,
nyata terlihat berjalan secara konsekwen dengan target untuk kepentingan
masyarakat banyak. Kendati terkadang ada riak dan resistensi
atas kebijakan Jokowi, namun sampai detik ini, tak secuil pun sikap dan kebijakannya mengandur unsur kepura-puraan.
Tekad Jokowi agar pemerintahan yang dipimpinnya bersih dan bebas KKN, terimplementasi dengan gaya kepemimpinan Jokowi, dan juga tak terlepas dari dukungan gaya kepemimpinan
partnernya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sinkronisasi antara
Jokowi dan Ahok memimpin DKI Jakarta, terutama dalam hal terciptanya Good
Government (pemerintahan yang bersih), dan Good Governance
(penyelenggara pemerintahan yang baik), memicu penilaian positif.
Kalau ditelusuri,
segenap kebijakan Jokwi, terlekat rambu-rambu agar terhindar dari prilaku
korupsi. Muaranya untuk menciptakan Good Government dan Good Governance. Lelang jabatan Satuan
Kerja Perangkat Daerah, sebuah kebijakan yang dinilai innovatif, dan vested
dari kebijakan lelang jabatan tersebut kental niat untuk membersihkan
pemerintahan dan para pejabat dari prilaku korup. Malah masih dalam proses awal
lelang jabatan, sudah ketahuan mana pejabat yang layak dan mana yang tak layak.
Malah ada lurah yang masih menjabat terbongkar boroknya, awalnya karena sang
lurah gerah dan memprotes kebijakan soal lelang jabatan tersebut.
Transparansi
penggunaan anggaran, dari awal juga menjadi komitmen Jokowi dan didukung
deputinya Ahok. Selaku Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok yang diberi kewenangan,
juga melakukan sejumlah terobosan agar anggaran tak berpeluang digelapkan.
Salah satu contoh adalah kebijakan Ahok yang me youtube kan setiap
rapat, agar diketahui dan terinformasi ke publik. DPRD DKI Jakarta pun
tak berkutik ketika Jokowi dan Ahok tak memposisikan diri menjadi tukang
lobbi dan berkongkalikong dengan DPRD, terkait sejumlah kebijakan
yang memerlukan permbahasan DPRD, salah satunya termasuk soal pembahasan
R APBD yang diajukan pemerintah DKI Jakarta.
Soal Jalan Layang Non
Tol kampung Melayu-Tanah Abang yang sempat dihentikan pengerjaannya juga
merupakan sikap dan kebijakan Jokowi untuk menghindari agar kepemimpinannya dan
pemerintahannya tak terjebak masalah. Sebab proyek senilai Rp 2.02 Triliun yang
merupakan warisan pemerintahan sebelumnya diduga bermasalah karena tak selesai
sampai batas waktu pengerjaannya yaitu sampai akhir tahun 2012. Memang
akhirnya, Jokowi memutuskan proyek tersebut dilanjutnya untuk kepentingan
masyarakat, namun keputusan itu dilaksanakan setelah meminta pihak BPK dan BPKP
melaksanakan audit. Setidaknya Jokowi berupaya agar masalah proyek Jalan Layang
Non Tol tersebut, tak berimbas pada pemerintahan setelah dipimpinnya.
Gaya kemimpinan
Jokowi sangat kental dengan sikap dan kebijakan penghindari hal-hal yang
memberi peluang terjadinya prilaku korupsi. Dari sejumlah sikap dan kebijakan
Jokowi yang demikian, yang menarik dan sangat patut jadi contoh adalah sikap
Jokowi yang menyerahkan hadiah berupa Gitar Bas yang diterimanya dari personil
band Metallica, Robert Trujillo, ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebelum
menyerahkan hadiah gitar bass bermerek Ibanez warna merah maron tersebut ke KPK
Jokowi sebelumnya juga menyampaikan dan memperlihatkannya gitar bass
bertuliskan pesan kepada publik. Tujuan sosok penggemar musik rock dan fans
Metallica dari Amerika tersebut, menyerahkan hadiah Gitar Bas bertanda
tangan sang pemilik gitar bass, agar KPK menilai apakah hadiah tersebut
termasuk gratifikasi atau tidak. Kalau tidak ada unsur gratifikasinya, akan
menjadi milik Jokowi dan jika dinilai sebagai gratifikasi, maka akan disita
oleh Negara.
Sikap Jokowi
tersebut mendapat apresiasi ditengah rendahnya kesadaran pejabat publik untuk
melaporkan ketika mendapat hadiah. KPK pun memberikan apresiasi atas sikap
Jokowi. Salah satu media portal Nigeria pmnewsnegeria.com juga
memuji langkah Jokowi. Tulisan di media tersebut, menyebutkan Jokowi berbeda
dibandingkan dengan pejabat lain, karena rela melaporkan hadiah gitar bas
pemberian Robert Tujillo. Bahkan apa yang dilakukan Jokowi jauh lebih baik
daripada pejabat di Nigeria.
Tak berlebihan
kalau dikatakan gaya kepemimpinan Jokowi yang berorientasi menghindari peluang
terjadinya hal-hal yang berkaitan dengan korupsi, salah satunya termasuk
penyerahan hadiah yang diterimanya berupa gitar bass dari bassis band
Metallica, sebagai gaya cantik dari seorang Jokowi. Kalau dianggap untuk
mencari popularitas terkait penyerahan hadiah gitar bas tersebut, sangat tak
mungkin. Sebab segala sikap dan kebijakan seorang Jokowi sebelumnya, sudah
teruji tak terindikasi semata-mata bertujuan mencari popularitas. Terlepas
kalaupun ada yang menilai miring, yang pasti penyerahan hadiah gitar bas
tersebut, dinilai sebuah keputusan yang cantik dari seorang Jokowi yang dikenal
pro rakyat. (***)
Klik dan Baca Artikel ini di :
Membuat toko online
BalasHapusIjinkan kami meninggalkan jejak di ruang komentar ini. Sangat senang berkunjung ke website anda, informatif dan edukatif. Kita selalu tunggu update-nya.
membuat-toko-online
Toko online murah
BalasHapustoko--online-murah