Selasa, 21 Januari 2014

Sandiwara Bertopeng (Puisi)


Sandiwara Bertopeng

Oleh : M Alinapiah Simbolon



Dongak keangkuhan mereka
Cibiran ketus bahasa mereka
Binar sorotan mapas mereka
Sejatinya masih mewujud dan melekat di  jasad dan rohani sebagian besar dari
mereka-mereka itu

Kikir senyuman dan keramahan
Pelit santun dan rasa hormat
Irit belas kasih dan rasa peduli
Sejujurnya  masih melekat dan masih tersekat di sifat dan tampilan  mayoritas dari
mereka-mereka itu.

Berbuat semata karena maksud
Bertindak sesuatu tanpa panggilan  jiwa
Berlaku tanpa refleksi keikhlasan
Sebenarnya masih menjadi bagian dari gontaian langkah-langkah kebanyakan dari
mereka-mereka itu

Sekarang…… Mereka-mereka itu kini tengah bertransformasi.
Mereka-mereka itu saat ini sedang berubah wujud laksana insan yang paripurna.
Gerak mengangguk dan merunduk
Tutur kata lemah lembut
Pandangan tanpa lototan
Kini tengah mereka aktingkan.

Raut ramah dengan seyum tersungging
Gaya santun dengan gaya bertabik
Sikap peduli dengan sikap welas asih
Saat ini lagi mereka pertontonkan…...

Berbuat laksana tiada pamrih
Bertindak layaknya karena terpanggil
Berprilaku seolah karena keikhlasan
Sekarang ini sedang mereka perankan…..

Mereka-mereka itu tengah bersandiwara…..
Sandiwara yang diperankan dengan wajah topeng mereka
Sandiwara yang diperankan tanpa hakekat dan semu semata
Sandiwara musiman, yang diperankan  hanya se tempo selama lima tahunan
Sandiwara musiman, yang dibaliknya ada hasrat politik sebagai tujuan

Wahai…Kalian-kalian yang belum tahu jati mereka-mereka itu,
Waspadalah… !  Cermatlah….!
Itu hanya sandiwara semusim…. Yang kalian lihat itu adalah topeng….!
Yang kalian saksikan itu adalah sandiwara bertopeng… !


  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Running Teks ANTARA


Berita Terkini dari ANTARA