Sabtu, 30 Mei 2009

BER ORASI PADA AKSI UNJUK RASA ALIANSI JURNALIS ANTI KEKERASAN (AJAK)


Saat Aku ber orasi pada aksi unjuk rasa Aliansi Jurnalis Anti Kekerasan (AJAK) di Polresta Pematangsiantar (Jumat 29 Mei 2009)
Aksi tersebut menuntut agar Polresta Pematangsiantar serius menangani dan mengusut Aksi teror, ancaman dan kekerasan terhadap Jurnalis di Pematangsiantar yang berlangsung belakangan ini, seperti Aksi teror dan ancaman yang dialami Kantor Redaksi Harian Siantar 24 Jam tanggal 26 Mei 2009 lalu.

Selasa, 19 Mei 2009

* Catatan dan Informasi Tentang Artikelku

Artikelku yang berjudul

"GOLF DAN PEJABAT"
telah diterbitkan di Harian Metro Siantar, Metro Asahan Rantau, Metro Tapanuli dan Metro Tabagsel
pada tanggal 19 Mei 2009

Sabtu, 16 Mei 2009

* GOLF DAN PEJABAT ( A r t i k e l )


GOLF DAN PEJABAT

Oleh : M. Alinapiah Simbolon, SH


Rasanya tak pernah terdengar turnamen atau kejuaraan Golf yang pesertanya para pejabat ataupun para pengusaha yang juga notabene teman karibnya pejabat, dan sudah pasti sangat langkah rasanya hal itu terdengar terutama bagi kaum awam, jangankan mendengar Kejuaran atau Turnamen Golf antar pejabat ataupun tesinnya pejabat yaitu pengusaha, melihat langsung permainan golf pun merupakan barang langkah bagi sebagian besar kaum awam karena olah raga itu memang domeinnya para eksklusif atau kalangan elite alias dalam istilah zaman kolonial disebut kalangan borjuis yang didalamnya termasuklah para aristrokrat dan kapitalis atau istilah infotainment kalangan tersebut juga terkatagori kalangan selebritis..

Dan untuk ukuran negara kita Golf sesungguhnya sangat jauh berbeda dengan olah raga lain, karena bagi orang-orang dinegeri ini terutama yang berada pada level jelata merupakan hal yang utopis bisa bermain golf apalagi untuk menjadi atlit golf, makanya tak pernah ada dan mungkin takkan pernah ada Tiger Wood atau Chad Campbel dari Indonesia. Pastinya bagi kita yang jelata harus bersabar menunggu jadi pejabat ataupun pengusaha terlebih dahulu baru memungkinkan bermain golf.

Golf memang asing bagi kaum awam, tapi tidak demikian bagi kalangan berkelas, dan itu digemari bahkan seakan menjadi olah raga wajib bagi kalangan dimaksud. Olahraga mahal itu sudah menjadi trade mark bagi kaum elite, malah boleh dibilang Golf akan lebih menyempurnakan eksistensi mereka sebagai penyandang predikat kaum elite, termasuklah itu menunjang kesempurnaan predikat mereka sebagai pejabat ataupun pengusaha.

Ansari Azhar dan Nasruddin Zulkarnaen mungkin merupakan segelintir atau dua orang dari sekian banyaknya orang-orang atau golongan pencari kesempurnaan bagi profesi yang disandangnya, sehingga mereka berkecimpung menjadi pemain atau peng hobby golf tapi bukan masuk kategori atlit olahraga golf. Mungkin-mungkin saja anak manusia yang bernama Antasari Azhar dengan puncak karir sebagai Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) maupun yang bernama Nasruddin Zulkarnaen dengan jabatan terakhir sebagai Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (salah satu anak perusahaan BUMN), saat masih belum berjabatan atau masih bawahan tak mengenal apa itu yang namanya golf. Lalu sejalan dengan meningkatnya karir maka pola gaya hidup pun dituntut ataupun tertuntut untuk berubah, mengikuti gaya elite para pendahulu yang sudah mengkultur dan melekat dikalangan level atas, salah satunya bermain golf dan itu mereka lakoni seperti para pejabat ataupun kalangan atas lainnya. Malah demi kepentingan bermain golf, seorang Antasari Azhar pun tidak peduli dengan adanya rambu dari internal Institusi yang dipimpinnya yang melarang pimpinan KPK menggeluti olahraga itu untuk kepentingan sterilisasi atas jabatan yang disandangnya.

Lalu apa yang jadi masalah kalau pejabat ataupun pengusaha bermain golf ? Memang sebenarnya tak ada masalah ataupun yang harus dipermasalahkan, karena bermain golf adalah hak. Golf memang miliknya orang berkantong tebal. Pejabat dan pengusaha sudah pasti orang yang berkantong tebal, sehingga pantas saja mereka bermain golf, kendati sudah menjadi cerita lama atau menjadi wacana umum selama ini, bahwa ada kepentingan kekolegaan antar elite termasuk juga kepentingan jabatan maupun kepentingan bisnis dibalik acara main golf bagi kalangan tersebut.

Namun tak bisa kita pungkiri bahwa kasus pembunuhan Nasruddin Zulkarnaean yang telah menyeret Antasari Azhar menjadi seorang imigran yang menetap sementara di dibalik jeruji tahanan Polda Metro Jaya karena diduga kuat sebagai otak pembunuhan terhadap Bos PT Putra Rajawal Banjaran itu, adalah sebuah malapetaka besar yang berawal dari lapangan golf, dimana dua orang hebat sesama pemain golf saling bersaing atau berkompetisi memperebutkan piala berupa wanita cantik berprofesi sebagai caddy lapangan golf yang bernama Rani Juliani.

Pristiwa yang membuat heboh seantero negeri tersebut akhirnya telah mengubah status dua gelintir orang hebat di negeri ini, yang selama ini sama-sama merumput di lapangan Golf Padang Modernland Club yang berlokasi di Tangerang. Yang satu seorang pejabat tinggi di perusahaan besar yang status karirnya akhirnya padam alias pensiun dini dengan menerima predikat almarhun setelah meregang nyawa ditembus peluru penembak bayaran. Dan yang satu lagi adalah seorang petinggi negeri yang sebelumnya tengah berada dipuncak karir sebagai Pimpinan Lembaga Penegakan hukum bernama KPK yang ditakuti para koruptor di negeri ini, karena diduga kuat terlibat sebagai otak pembunuhan Nasruddin akhirnya berubah status dari seorang sosok yang dikenal membuat para koruptor berada dibalik jeruji, kini menjadi seorang yang berstatus tahanan dan akhirnya juga berkediaman dibalik jeruji, menyusul para sang koruptor yang pernah dijebloskannya.

Dan bukan hanya itu karir dua orang elite lainnya yang satu dikenal sebagai Politikus dan Pengusaha Media bernama Sigid Haryo Wibisono dan yang seorang lagi Pejabat Kepolisian RI bernama Kombes Pol. Wiliardi Wizard, pun ikut berubah status menjadi tahanan yang juga meringkuk dibalik Jeruji besi karena keterlibatannya sebagai otak pembunuhan Nazaruddin.

Malapetaka yang telah dialami Nasruddin dan nasib naas yang kini dialami Antasari adalah gambaran dua orang dari kaum berkelas yang satu pejabat perusahaan dan satunya lagi pejabat negara yang sama-sama peng hobby golf dan bermain golf diarena yang sama. Dan dapat dikatakan akhir karir merekapun berawal dari kompetisi di lapangan golf, tapi bukan kompetisi dalam rangka perebutan piala kejuaraan golf, tapi dalam rangka memperebutkan cinta seorang wanita cantik jelita yang bekerja sebagai caddy lapangan golf. Peristiwa itu seakan memberikan image tambahan, bahwa kaum elite tidak hanya menjadikan lapangan golf sebatas arena bermain golf saja. dus sebagai arena sambilan yang selama ini terwacana dimanfaatkan untuk kepentingan kekolegaan antara kaum elite, termasuk juga kepentingan jabatan ataupun bisnis sebagaimana dibayangkan kaum awam. Tapi sudah lebih dari itu, terbukti diarena golf pun telah menjadi lokasi awal perjalanan kisah nyata cinta segitiga dengan warna perselingkuhan yang dilakoni dua orang pejabat memperebutkan seorang wanita yang ending ceritanya berakhir tragis, memilukan dan memalukan.

Mungkin pristiwa Pembunuhan Nasruddin dan keterlibatan Antasari sebagai dalang pembunuhan tersebut memberikan tambahan kesan negatif terhadap aktifitas kalangan elite peng hobby golf. Sebab wajar terbangun pemikiran bahwa terjadi affair para elite dengan wanita diarena atau melalui arena permainan golf mungkin bukan hanya dilakoni Nasruddin dan Antasari saja. Malahan paskah terkuaknya pristiwa dengan latas belakang cinta segitiga itu sudah muncul wacana bahwa tingkat kecurigaan dan kekhawatiran para isteri bersuami pejabat atau kalangan elite peng hobby golf semakin tinggi. Wajar dan sah-sah saja memang, namanya pejabat !!!



Penulis adalah

Direktur Eksekutif Government Monitoring

Siantar – Simalungun

e-mail : m.alinapiahs@yahoo.com

http//www.ali-dolisimbolon.blogspot.com

Senin, 11 Mei 2009

SELAMAT ULANG TAHUN KE 6 BUAT ANAKKU

Hari ini tanggal 11 Mei 2009,
Anakku yang sangat kusayang dan kucinta

DOLIARGA HASANUL ABDILLAH SIMBOLON

tepat berusia 6 tahun.

Selamat Ulang Tahun buatmu Jagoanku, Harapanku, dan Buah Hatiku.........
Semoga Panjang Umur dan kelak menjadi orang berbakti dan berguna...... Setidaknya Kami sangat berharap engkau kelak menjadi Lelaki yang yang bernilai dan berharga sesuai namamu Doliarga ........
Kami tetap sayang dan cinta samamu

Running Teks ANTARA


Berita Terkini dari ANTARA